Jembatan Hanyut Terbawa Arus, Puluhan Keluarga di Madiun Terdampak

Jembatan utama penghubung antar dukuh di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, hanyut terbawa arus sungai.

Jembatan Hanyut Terbawa Arus, Puluhan Keluarga di Madiun Terdampak Warga melewati jembatan sementara di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Senin (31/1/2022). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Jembatan utama penghubung antar dukuh di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, hanyut terbawa arus sungai. Akibatnya puluhan keluarga di Dukuh Jatirogo, Desa Kresek, mengelami kesulitan untuk mencari akses jalan.

    Jembatan permanen yang ada Dukuh Kresek itu hanyut setelah diterjang arus sungai yang meluap pada Sabtu (29/1/2022). Setelah kejadian itu, warga bergotong royong membangun jembatan sementara yang terbuat dari kayu dan bambu.

    Pantauan di lokasi, Senin (31/1/2022), sejumlah warga selepas pulang dari sawah terlihat melewati jembatan sementara tersebut. Bukan hanya itu, pengendara sepeda motor juga terlihat melewati jembatan itu.

    Tabrak Pembatas Jalan di Tol Madiun, Pemuda Asal Semarang Meninggal Dunia

    Seorang warga setempat, Suratmi, mengatakan jembatan pengubung antar dukuh di Desa Kresek ini terjadi pada Sabtu. Saat kejadian hujan deras mengguyur desanya.

    Dia menuturkan jembatan ini merupakan akses utama yang digunakan warga untuk beraktivitas. Sehingga saat jembatan ini hanyut, warga sangat kesulitan untuk beraktivitas.

    “Kemarin setelah jembatan ini hanyut, saya tidak berangkat ke sawah. Karena tidak ada jalannya,” jelas dia.

    Suratmi menyampaikan sebenarnya ada jalan alternatif yang menghubungkan antar dukuh. Namun, jalan alternatif itu lokasinya cukup jauh.

    Mancal di Madiun Berlangsung Seru, Peserta Adu Keunikan Sepeda

    Warga lainnya, Sutiah, menyampaikan jembatan ini sangat penting bagi masyarakat. Di Dukuh Jatirogo setidaknya ada sekitar 30 keluarga.

    “Kalau tidak ada jembatan ini ya kesusahan. Ini jalur utama bagi anak sekolah, orang bekerja, orang ke sawah, dan lainnya,” jelas dia.

    Sutiah menuturkan warga kemudian melakukan bergotong royong untuk membangun jembatan sementara dari kayu dan bambu. Meski tergolong sederhana, setidaknya jembatan ini bisa membantu mobilitas masyarakat.

    Baik Suratmi maupun Sutiah berharap pemerintah bisa segera membangun kembali jembatan yang telah hanyut itu. Mereka juga takut ketika arus sungai deras jembatan sementara itu pun kembali hanyut terbawa air.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.