Ilustrasi virus corona jenis baru atau Covid-19. (Suara.com/Shutterstock)
Madiunpos.com, PONOROGO -- Seorang pasien Covid-19 di Kabupaten Ponorogo meninggal dunia, Kamis (2/7/2020). Pasien yang merupakan warga Joresan, Kecamatan Mlarak ini sempat dirawat di RSUD dr. Harjono Ponorogo selama tiga hari.
“Kabar duka datang dari salah satu pasien Covid-19. Setelah dirawat tiga hari, pasien ini meninggal dunia,” kata Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, kepada Madiunpos.com, Kamis malam.
Pasien ini merupakan seorang pekerja di Kota Surabaya. Pada tanggal 26 Juni, pasien ini pulang ke Ponorogo setelah sebelumnya demam empat hari. Sesampainya di kampung halaman, kondisi pasien ini semakin parah.
Covid-19 Masih Mengancam, Festival Reog Ponorogo Ditiadakan
Pasien kemudian berobat ke dokter praktek dan Puskesmas Mlarak. Sempat akan dilakukan rapid test. Namun, karena alat rapid test di Puskesmas Mlarak habis kemudian pasien tersebut dirujuk ke RSUD dr. Harjono.
“Di rumah sakit, pasien ini kemudian dilakukan tes swab dua kali. Pasien ini dirawat di rumah sakit dengan status pasien dalam pengawasan,” ujar Ipong.
Setelah sempat beberapa hari menjalani perawatan di rumah sakit, pasien tersebut akhirnya menghembuskan napas terkahir pada Kamis pagi. Sedangkan hasil tes swab baru keluar Kamis sore dengan hasil terkonfirmasi positif Covid-19.
Okupansi Meningkat Saat Akhir Pekan, PT KAI Operasikan KA Turangga
“Untuk pemakaman pasien ini dilakukan sesuai protokol pemakaman jenazah Covid-19,” kata Ipong yang menyebut seluruh kontak erat pasien ini ada tiga orang dan akan menjalani tes swab.
Lebih lanjut, dia menyampaikan seorang perempuan berusia 22 tahun asal Desa Binade, Kecamatan Ngrayun juga terkonfirmasi positif Covid-19. Sebelumnya, perempuan yang bekerja di Surabaya itu mengikuti rapid test yang digelar pihak perusahaan. Hasil rapid test menunjukkan reaktif.
Selanjutnya, pada 29 Juni pasien ini menjalani tes swab PCR dan hasilnya positif. Pada tanggal 1 Juli, pasien ini nekat pulang ke Ponorogo dengan naik bus umum.
54 Polisi Madiun Dijemur dan Dimandikan, Kenapa?
Pasien ini sempat menghubungi Satgas Desa Binade. Tim satgas menghubungi tim medis di Puskesmas Ngrayun terkait kedatangan pasien positif itu.
“Saat pasien ini dihubungi, ternyata posisinya sudah sampai Madiun. Akhirnya tim menjemput di terminal,” kata dia.
Sesampainya di Ponorogo, pasien langsung dibawa ke RS Darmayu dan saat ini masih menjalani isolasi di rumah sakit tersebut.
Ipong menuturkan saat ini fasilitas kesehatan di Surabaya penuh. Sehingga Pemkab Ponorogo lebih memilih merawat warga Ponorogo yang bekerja di Surabaya.
“Kami melihat dari sisi kemanusiaan. Karena bagaimanapun mereka adalah warga kita. Mengedepankan kemanusiaan lebih utama dari sekedar ingin dapat status atas Covid-19,” ujar dia.
Dengan adanya tambahan dua pasien positif ini, jumlah kasus pasien positif Covid-19 di Ponorogo sebanyak 47 orang. Sebanyak 31 sembuh, 13 pasien diisolasi di rumah sakit, dan tiga orang meninggal dunia.
Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More
Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
This website uses cookies.