Kali Brantas Tercemar Mikroplastik, Ini Dampaknya Bagi Kesehatan

Sejumlah mahasiswa UIN Maliki menemukan fakta Kali Brantas, Malang, Jatim, tercemar mikroplastik yang didominasi dari serpihan tekstil.

Kali Brantas Tercemar Mikroplastik, Ini Dampaknya Bagi Kesehatan Mahasiswa UIN Maliki mengecek air Kali Brantas, Malang, Jawa Timur. (Istimewa)

    Madiunpos.com, MALANG -- Kali Brantas di Kota Malang disebut tercemar mikroplastik akibat banyaknya sampah plastik yang dibuang ke sungai. Dampak dari pencemaran mikroplastik ini sangat berbahaya. Mulai dari menyebabkan gangguan sistem saraf, hormon, bahkan sampai meningkatkan risiko terkena kanker.

    Kali Brantas tercemar mikroplastik ini diketahui setelah sejumlah mahasiswa Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang yang tergabung dalam Environmental Green Society (Envigreen Society) melakukan penelitian di sungai tersebut.
    Enam mahasiswa Biologi melakukan Penilaian cepat untuk kontaminasi di Ekosistem Kali Brantas selama dua hari, 30-32 Agustus 2020. Hasil penilaian cepat ini menunjukkan buruknya kualitas air akibat terdapat kontaminasi mikroplastik.

    Mikroplastik merupakan partikel plastik yang berukuran lebih kecil dari 5 mm. Sangat berbahaya apabila mikroplastik mengkontaminasi makhluk hidup karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti yang sudah disebutkan di atas.

    Malang Geger! Tengkorak Diduga Macan Tutul Ditemukan di Kali Metro

    "Kami melakukan pemantauan kesehatan Kali Brantas pada 3 lokasi yang berbeda. Yaitu di Bumiaji, Sengkaling, dan Klojen tepatnya di daerah pasar hewan Splindit dengan mengamati kontaminasi mikroplastik. Hasil penelitian kami semuanya positif mengandung mikroplastik dari jenis fiber, filamen dan fragmen," ujar Rafika Aprilianti, salah satu peneliti dari Komunitas Environmental Green Society, Senin (7/9/2020), seperti dilansir detik.com.

    Bantaran sungai dan saluran-saluran anak Kali Brantas banyak dijumpai sampah-sampah plastik termasuk kantong plastik sekali pakai. Sampah plastik yang terdiri dari kemasan-kemasan sachet, tas kresek, botol plastik, dan styrofoam. Sampah ini kemudian akan terdegradasi menjadi serpihan plastik berukuran kecil bahkan hingga 0,1 hingga 5 mm.

    Macam-Macam Mikroplastik

    Mikroplastik terdapat beberapa macam. Ada yang berjenis fiber yaitu berasal dari serat pakaian. Ada pula yang berjenis filamen yaitu berasal dari pecahan-pecahan plastik yang telah terdegradasi. Selain itu ada yang berjenis fragmen yaitu berasal dari potongan-potongan plastik dengan polimer sintetis yang kuat.

    Bus Rem Blong Bikin Tabrakan Karambol di Malang, 1 Meninggal Dunia

    "Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa Kali Brantas di daerah Malang didominasi oleh mikroplastik jenis fiber yang bersumber dari serpihan tekstil," ujar Aan Alfin Pamungkas, salah satu peneliti mikroplastik terpisah.

    Ketiga lokasi pengamatan semuanya mengandung mikroplastik. Antara lain di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, ditemukan 10 mikroplastik dalam 100 liter air Kali Brantas. Di wilayah Sengkaling, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, ditemukan 19 mikroplastik dalam 100 liter air. Dan di Kecamatan Klojen, Kota Malang ditemukan 15 mikroplastik dalam 100 liter air.

    "Salah satu penyebab pencemaran mikroplastik adalah tidak adanya sistem layanan pengangkutan sampah oleh pemerintah setempat. Sehingga, sampah-sampah plastik yang terdapat di bantaran sungai dapat memasuki aliran sungai yang kemudian terdegradasi menjadi serpihan-serpihan mikroplastik," jelas Alaika Rahmatullah, peneliti lain dari Environmental Green Society.

    Akhir Kasus Ibu Cambuk Anak di Malang Gara-Gara Matematika

    Menyikapi problem Kali Brantas Malang yang terkepung oleh pencemaran mikroplastik, komunitas peneliti muda Environmental Green Society (Envigreen Society) mengajak seluruh masyarakat mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai. Selain itu harus ada tanggung jawab produsen terhadap pengendalian sampah plastik yang banyak ditemukan di Kali Brantas.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.