Kasus Covid-19 Melandai, PSBB Malang Raya Disebut Memiliki Harapan
PSBB Malang Raya disebut memiliki harapan lebih setelah tren penambahan kasus Covid-19 melandai.
Madiunpos.com, SURABAYA -- Dua hari penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sejak Minggu (17/5/2020), tren penambahan kasus Covid-19 di wilayah Malang Raya mulai melandai. Kondisi ini disebut-sebut memberikan harapan.
Demikian disampaikanĀ Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jatim, dr. Joni Wahyuhadi. Ia mengatakan jika melihat tren kasus di 3 wilayah Malang Raya yakni Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu selama pelaksanaan PSBB tampak linier. Kasus tidak bertambah secara signifikan.
"Kondisi Malang Raya sepertinya memberikan harapan yang lebih, kalau melihat kasus confirm tidak tampak siginfikan. Sudah beberapa hari ini sejak PSBB, Batu tidak tambah Kota Malang 1, dan Kabupaten Malang tidak tambah," jelasnya dalam konferensi pers, Senin (17/5/2020), seperti dikutip dari bisnis.com.
Tracing Digalakan, Pasien Covid-19 di Jatim Jadi 2.281 orang
Dia menjelaskan selain melihat tren kasus positif Covid-19, tim juga melihat tren pertambahan pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) yang juga menurun. "PDP di Malang Raya memang tambah, tapi sedikit 6 orang, moga-moga saja PDP yang akan di-swab diharapkan negatif. Kalaupun positif, dalam waktu dekat diharapkan segera jadi negatif," ujarnya.
Sementara, untuk ODP di 3 wilayah ini juga hanya ada tambahan 5 orang. Menurutnya, penambahan ODP maupun PDP tidak jadi soal, tetapi diharapkan jika positif tidak menjadi mortalitas.
Untuk itu, Joni meminta agar masyakat benar-benar patuh melaksanakan PSBB dan menjaga orang yang memiliki komorbid atau penyakit bawaan. Seperti hipertensi, diabetes, pentakit jantung, paru-paru dan lainnnya.
Alhamdulillah, 24 santri Ponpes Temboro Magetan Sembuh dari Covid-19
"Fungsinya PSBB adalah membatasi salah satunya yang harus dibatasi adalah yang punya kimorbid seperti punya penyakit hipertensi, jantung, diabetes, juga orang hamil. Karena orang hamil respons hormonnya berubah-ubah, jadi betul-betul dijaga physical dan social distancing-nya," imbuhnya.
Komorbid
Dirut RSUD Dr Soetomo Surabaya itu memaparkan bahaya virus corona terhadap orang dengan komorbid. Orang dengan diabetes 1,6 kali lebih berisiko meninggal daripada orang normal. Untuk penyakit jantung lebih besar, dan paling berbahaya di usia tua dengan risiko 2,5 kali lebih besar bahaya kematiannya.
Adapun pada 18 Mei 2020, tercatat tambahan kasus positif di Kota Malang ada 1 orang, dan Kota Batu maupun Kabupaten Malang tidak ada penambahan kasus.
Kasus Pertama! Pasien Positif Corona di Ponorogo Meninggal Dunia, Pemudik dari Surabaya
Secara kumulatif, sejak awal hingga 18 Mei 2020, tercatat jumlah kasus di Kota Malang mencapai 27 orang positif dan sembuh 12 orang. Di Kabupaten Malang positif 53 orang, sembuh 19 orang, dan meninggal 9 orang. Sementara di Kota Batu total kasus ada 7 orang positif, sembuh 2 orang dan meninggal 1 orang.
Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy
Baca Juga
- PPKM di Jatim Hanya Surabaya Raya dan Malang Raya
- Penerapan New Normal di Malang Raya Batal, Ini Penjelasannya
- Awas. Penerapan New Normal di Malang Bisa Batal, Jika Warga Acuh
- Jelang PSBB Berakhir, Ada Tambahan 13 Positif Covid-19 di Malang
- Dok, PSBB Malang Raya Mulai Berlaku Mulai 17 Mei 2020
- Ratusan Anggota TNI Dikerahkan Menjaga PSBB Malang Raya
- PSBB Malang Raya Disetujui Menkes, Pemkab Malang Gerak Cepat Buat Juklak
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.