Kasus Covid-19 Surabaya Tinggi, Risma Tak Berani Buka Sekolah Tatap Muka

Risma belum berani membuka sekolah tatap muka karena kasus Covid-19 pada guru masih tinggi.

Kasus Covid-19 Surabaya Tinggi, Risma Tak Berani Buka Sekolah Tatap Muka Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. (detik.com)

    Madiunpos.com, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini belum berani membuka sekolah tatap muka karena kasus Covid-19 pada guru masih tinggi. Pemkot tetap akan menerapkan pembelajaran jarak jauh.

    "Nah evaluasi kita masih agak tinggi untuk guru, jadi kita belum berani buka untuk sekolah," kata Risma, Senin (28/9/2020).

    Risma menambahkan pihaknya terus berusaha mempercepat proses tes swab kepada para guru. Sebab Risma menilai anak-anak dan para orang tua di Surabaya sudah mulai jenuh dan ingin kembali melakukan sekolah tatap muka.

    Karena Masalah Sepele, Tukang Bubur di Mojokerto Gorok Bapak dan Ibu Kandung

    "Jadi nanti masuk, kita swab lagi, jadi besok anak masuk, guru sudah swab. Nanti anak-anak diswab, jadi clear masuknya," jelasnya.

    Pihaknya, lanjut Risma, ingin segera menyelesaikan swab kepada semua guru. Namun hal itu terkendala oleh waktu. Namun jika semua tidak segera dites Covid-19, Risma khawatir akan ada penularan baru.

    "Karena kalau terlalu lama [tes Covid-19] saya khawatir nanti saat dia berkomunikasi dengan yang lain, terus kena [menular]," ujarnya.

    Bos MeMiles Divonis Bebas, Polisi Tunggu Putusan Inkracht

    Dia pun mengimbau warga dan para guru tetap disiplin protokol kesehatan. Terlebih dalam penggunaan masker saat sedang berkomunikasi.

    "Saya berharap kita tetap gunakan masker. Bahkan saya membaca, itu ahli menyarankan sabaiknya masker kalau vaksin belum ada. Masker lah yang diutamakan," tuturnya.

    Selain masker, jaga jarak juga lebih penting. Jika hal itu tidak dilakukan, bisa berdampak pada orang lain dan dirinya sendiri.

    Tahan Banting, 5 Zodiak Ini Disebut Memiliki Mental Kuat

    "Kalau tidak terpaksa nggak usah keluar, karena kemarin ada satu guru positif (Covid-19) setelah kita telusuri ternyata habis dari pasar. Setelah cek di pasar, memang ada pedagang positif meskipun sekarang sudah sembuh," pungkasnya.



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.