Kategori: News

KDRT MADIUN : Kekerasan Psikis Dominasi Kasus KDRT Kota Madiun

KDRT Madiun didominasi tindak kekerasan psikis yang menimpa kaum perempuan, khususnya para istri oleh suami.

Madiunpos.com, MADUN – Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun mencatat kekerasan psikis mendominasi kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Kota Gadis sejak Januari-Oktober 2015.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Madiunpos.com, Badan Pemberdayaan Masyarakat, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun telah menangani 13 kasus, yakni 11 kasus KDRT dan 2 kasus Non KDRT sejak Januari-Oktober 2015. Dari 11 kasus KDRT tersebut, 9 kasus dilaporkan atau diadukan karena terjadi tindak kekerasan psikis dan sisanya kekerasan fisik.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun, Ansar Rasidi, mengatakan belum banyak masyarakat memahami secara mendalam kekerasan psikis sehingga menganggap remeh. Dia menjelaskan kekerasan psikis berupa tindakan pengendalian, manipulasi, eksploitasi, kesewenangan, perendahan, dan penghinaan dalam bentuk pelarangan, pemaksaan, serta isolasi sosial.

“Kekerasn psikis yang dilaporkan biasanya karena masyarakat menerima tindakan maupun ucapan bernada menghina, mengancam, atau mengintimidasi. Hampir semua laporan atau pengaduan terkait kekerasa psikis yang kami terima datang dari kaum perempuan, yakni istri oleh suami,” kata Ansar Rasidi saat berbincang dengan Madiunpos.com di ruang kerjanya, Senin (23/11/2015).

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap

Ansar Rasidi menambahkan Badan Pemberdayaan Masyarakat, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun hngga Oktober 2015 juga menerima satu laporan terkait kekerasan psikis Non KDRT. Dia menjelaskan kekerasan psikis non-KDRT tersebut dialami seorang anak di Kota Madiun yang mendapat tekanan psikilogis dari orang lain, seperti temannya, bukan oleh anggota keluarga.

Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Anak Badan Pemberdayaan Masyarakat, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun, Sumini, menyebut kekerasan psikis yang berat bisa berakibat hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, bahkan bisa berujung bunuh diri pada korban. Dia mengklaim tren kasus kekerasan di Kota Madiun turun pada 2015.

“Kami menangani 23 kasus pengaduan KDRT maupun Non KDRT pada 2014. Kami memprediksi kasus KRT maupun Non KDRT pada 2015 tidak sebanyak pada 2014. Selain keberasilan Pos Curhat, kami terus melakuan sosialisasi bahaya kekerasan di berbagai sekolah setingkat SMP dan SMA di Kota Madiun. Setahun kami bergerak ke 12 sekolah,” jelas Sumini.

 

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

5 hari ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

1 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Kembali Raih Predikat The Best Company to Work For in Asia untuk Ketujuh Kalinya

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah Catat Pertumbuhan Tertinggi Nasional pada Tahun 2025

Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.