Kategori: News

KEHIDUPAN SARTONO : Inilah Kisah Mengharukan Pengarang Dapatkan Ide Lagu Himne Guru

Kehidupan Sartono, sang pencipta lagu wajib Himne Guru benar benar penuh lika liku. Inilah kisahnya?

Madiunpos.com, KOTA MADIUN –Sartono, sang pencipta lagu asal Kota Madiun itu sama sekali tak menyangka lagu ciptaanya bakal menjadi lagu wajib Nasional.

Istri Sartono, Damijati, menjelaskan Himne Guru diciptakan suaminya pada 1980. Sartono terinspirasi oleh perjuangan seorang guru di Madiun yang hidup dalam keterbatasan ekonomi.

“Bapak mengarang lagu itu dalam rangka mengikuti lomba peringatan Hari Guru,” ujarnya saat berbincang dengan Madiunpos.com, Senin (26/1/2015).

Damijati menjelaskan, suatu hari di dalam bus ketika menempuh perjalanan ke Kabupaten Nganjuk, suaminya membaca sebuah pengumuman di sebuah koran tentang lomba menciptakan Himne Guru. Lomba itu yang menyelenggarakan ialah Departemen Pendidikan Nasional.

“Saat itu Bapak mengajar musik di SMP Santo Bernardus sebagai guru honorer,” ujarnya.

Sartono tertarik mengikuti lomba itu karena hadiahnya amat besar, yakni Rp750.000. Dalam perjalanan pulang di dalam bus, Sartono lantas menggumamkan nada-nada sambil bersiul, lalu ia tulis di kertas. Namun, di sepanjang perjalanan, bahkan sampai tiba di rumah, Sartono sama sekali tak mendapatkan ide. Ia gagal untuk menuliskan kata demi kata dalam lagu itu.

Hari terus berganti. Pengumuman lagu tinggal dua pekan lagi. Namun, Sartono belum berhasil mendapatkan ide. Sang istri, Damijati akhirnya membantu suaminya. Ia pun mengisahkan kehidupan seorang guru yang dikenal baik, jujur, bisa dicontoh, dan penuh perjuangan di mata mereka.

“Guru itu mengalami kesusahan ekonomi akibat sebuah musibah yang menimpa keluarganya. Hartanya habis dirampok orang. Ia bahkan sampai harus mengamen. Tapi, anehnya, guru itu tetap mengajar,” kenang Damijati.

Cerita itulah yang akhirnya menginspirasi Sartono. Ia pun dengan cepat memindah cerita itu dalam sebuah lagu dan berhasil mendapatkan juara.

Kini, usia Sartono telah 78 tahun. Ia pikun sejak empat tahun lalu. Di dalam rumahnya di ujung Jl Halmahera Kartoharjo, Kota Madiun, tak ada aktivitas yang ia lakukan, selain duduk, makan, dan bicara sendiri berulang-ulang tanpa makna yang jelas. Meski ia telah lupa masa mudanya, namun anak-anak negeri ini tetap mengingat jasa-jasanya.

Aries Susanto

Berita Terkini

Rayakan HUT ke-2, Norma Aesthetic Clinic Madiun Tawarkan Diskon hingga 90 Persen

Madiunpos.com, MADIUN – Norma Aesthetic Clinic Madiun (NACM) merayakan hari jadinya yang ke-2 dengan menggelar… Read More

3 hari ago

Perkuat Integritas dan Inovasi Hukum, Divisi Legal PT Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia’s In-House Counsel Awards 2025

Madiunpos.com, NUSA DUA-PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di bidang tata kelola dan hukum, dengan… Read More

5 hari ago

Pegadaian Luncurkan Super Apps Tring!, Integrasikan Ekosistem Emas dan Keuangan Digital

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menandai babak baru transformasi digitalnya dengan meluncurkan super apps terbaru,… Read More

6 hari ago

Juara Microsoft Excel World Championship Indonesia, Tim Pegadaian Siap Berlaga di E-Sport Edutainment Dunia

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menorehkan prestasi gemilang dengan menyabet seluruh gelar juara di Microsoft… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Serahkan Hibah Sistem Teknologi Daur Ulang Air Hujan dan Air Wudu untuk Masjid Salman ITB

Madiunpos.com, BANDUNG — Komitmen Pegadaian terhadap lingkungan berkelanjutan di lingkungan kampus dan tempat ibadah semakin… Read More

2 minggu ago

Beri Layanan Sepenuh Hati, Contact Center Pegadaian Borong Penghargaan di Ajang ICCA 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang Indonesia Contact Center Association… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.