Kategori: News

KEHIDUPAN SARTONO : Setelah Guru Sejahtera, Pencipta Himne Guru Ini Diancam Untuk Ubah Lirik Terakhir

Kehidupan Sartono, sang pencipta lagu wajib Himne Guru ini benar-benar mencerminkan seorang pengarang lagu yang tulus.

Madiunpos.com, KOTA MADIUN –Sartono, sang pencipta lagu asal Kota Madiun adalah potret seniman yang tersisih. Ketika lagu ciptaanya berjudul Himne Guru, 1980, dinobatkan menjadi lagu wajib Nasional, ia tak pernah menerima royalti sepeserpun selain sekali saat menerima hadiah senilai Rp700.000-an.

Setelah itu, ia kembali “menggelandang” sebagai musisi keliling dengan penghasilan pas-pasan. Baru setelah 30 tahun, ketika maestro keroncong asal Solo, Gesang Martohartono berpulang, pihak pemerintah dan swasta mulai teringat Sartono, pencipta lagu Himne Guru yang legendaris itu.

Istri Sartono, Ignatia Damijati, mengisahkan bahwa suaminya selama ini sama sekali tak pernah mempersoalkan royalti atau perhatian yang diberikan pemerintah. “Bapak itu orang enggak suka neko-neko. Dia lebih baik diam dan mengalah,” ujarnya saat berbincang dengan Madiunpos.com, di kediamannya paling ujung Jl Halmahera Kartoharjo, Kota Madiun, Senin (26/1/2015).

Sifat suaminya yang suka mengalah dan lebih banyak diam inilah yang kerap dimanfaatkan orang-orang tak bertangungjawab. Sekitar 2007, Sartono pernah diundang ke Pekan Baru Riau untuk sebuah acara peringatan Hari Guru Nasional.

Dalam acara yang dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, Sartono sebagai pencipta lagu Himne Guru disodori sebuah naskah Himne Guru yang telah diubah oleh para guru selaku panitia.

Pada lirik terakhir Himne Guru yang asli: Engkau Patriot Pahlawan Bangsa, Tanpa Tanda Jasa, diubah menjadi: Engkau Patriot Pahlawan Bangsa, Pembangun Insan Cendekia.

Lantas, apa tanggapan Sartono?

“Bapak saat itu hanya terdiam saja. Bapak diancam, jika tak mau mengubah liriknya, lagu wajib guru akan diganti. Konsekuensinya bapak tak akan terkenal,” kenang Damijati saat itu sambil menahan rasa sakit hati.

Sejak itulah, lirik Himne Guru pada bait terakhir diubah bebarengan dengan nasib guru yang kian sejahtera. Namun, tak sedikit guru dan instansi pendidikan lainnya yang mengkritik pedas penggubahan lirik Himne Guru. Sebagian guru bahkan tetap memakai lagu Himne Guru ciptaan Sartono sebagai bentuk penghormatan kepada pencipta lagu.

Aries Susanto

Berita Terkini

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

3 hari ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

7 hari ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Kembali Raih Predikat The Best Company to Work For in Asia untuk Ketujuh Kalinya

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah Catat Pertumbuhan Tertinggi Nasional pada Tahun 2025

Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.