KELAS INSPIRASI MADIUN : Begini Curhat Sukarelawan Selepas KI Madiun #3

Kelas Inspirasi Madiun terlaksana untuk kali ketiga dan para sukarelawan mendapat beragam pengalaman.

Madiunpos.com, MADIUN — Seluruh sukarelawan Kelas Inspirasi (KI) Madiun berkumpul di Pendapa Studio Radio Madya FM, Madiun untuk merefleksikan aksi yang telah mereka lakukan di 15 sekolah dasar yang tersebar di Kabupaten Madiun, Senin (7/9/2015).

Dalam kegiatan Refleksi itu, sejumlah sukarelawan fasilitator, pengajar, dan dokumenter Kelas Inspirasi (KI) Madiun mengutarakan pendapat atau komentar hasil dari pengalaman yang mereka peroleh selama praktik dalam kegiatan KI Madiun #3.

Salah seorang sukarelawan pengajar yang merupakan pengusaha warung kopi di Madiun Raya, Dian Rifai, mengaku bangga mengikuti Kelas Inspirasi (KI) Madiun. "Kejadian unik begitu polosnya anak-anak berani mendemo saya dengan membawa [kertas] tulisan. Mereka menulis, 'Mana Pak Dian? Mana kopinya?'. Mereka penasaran bahkan sampai menunggu kami pulang. Jujur [mata] saya sempat berkaca-kacam. Hanya 2 jam sampai 3 jam kami akrab dengan mereka," turur Dian yang sudah tidak muda lagi.

Senada dengan Dian, penyiar radio kawakan, Endung Mustika Sari, mengungkapkan betapa bergembiranya ia bisa berbagi pengalaman bersama anak-anak lewat program Kelas Inspirasi (KI) Madiun. Dia merasa tertantang menjadi seorang guru yang setiap hari bisa mengahadapi siswa dengan beragam karakter.

Sementara itu, guna menarik dan mempermudah dalam menjelaskan profesinya kepada anak-anak dalam program Kelas Inspirasi (KI) Madiun, salah satu karyawan PT Inka (Persero), Itqori, mengaku harus membuat miniatur kereta. Meski bersusah payah, dia tetap gembira karena bisa memberikan lebih banyak pilihan cita-cita bagi anak-anak.

Salah seorang sukarelawan fasilitator Kelas Inspirasi (KI) Madiun, Anisa, menyebut keterlibatan tenaga profesional dalam KI Madiun #3 sangat besar. Menurut dia, jumlah sukarelawan, baik pengajar, dokumenter, maupun fasilitator pada KI Madiun #3 jauh lebih banyak ketimbang pada pelaksanaan pertama atau kedua.

"Kesannya untuk Kelas Inspirasi Madiun ketiga ini, wow! Saya menjadi fasilitator dari Kelas Inspirasi Madiun 1 yang tidak banyak direspons. Saya masih ingat, awal mulanya harus datang ke BEM di berbagai universitas di Madiun, berharap ada teman-teman mahasiswa yang mau membantu. Berbeda dengan sekarang antusiasmenya sangat tinggi," jelas Anisa.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya