Kelompok Santri Tani Milenial, Upaya Regenerasi Petani di Jombang (Bagian III/Habis)

Rizki Hamdani menerima penghargaan SATU Indonesia Award 2020 karena aksi sosialnya.

Kelompok Santri Tani Milenial, Upaya Regenerasi Petani di Jombang (Bagian III/Habis) Rizki Hamdani merawat sapi yang ada di peternakan sapi di lingkungan Pondok Pesantren Fathul Ulum, Desa Puton, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (24/12/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, JOMBANG -- Rizki Hamdani meyakini sesuatu hal yang besar berawal dari sesuatu yang kecil. Tetapi dijalankan terus menerus tanpa lelah.

    Hal itu pula yang benar-benar dilakukan Rizki dalam mengembangkan KSTM. Berawal dari keinginannya membangun kemandirian para santri di Ponpes Fathul Ulum, kini gerakan tersebut sudah berkembang di berbagai tempat di Kabupaten Jombang.

    Saat ini, setidaknya sudah ada 40 KSTM yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Jombang. Bahkan, KSTM itu bukan hanya berlokasi di pondok pesantren saja, tetapi juga dilakukan oleh para alumni pondok pesantren yang telah kembali ke masyarakat.

    Mereka juga mendapatkan bimbingan yang sama untuk mengembangkan usaha di bidang pertanian dan peternakan. Dari 40 KSTM yang telah terbentuk, setidaknya ada sekitar 800 santri dan alumni pondok pesantren yang tergabung dan berdaya melalui program ini.

    Kelompok Santri Tani Milenial, Upaya Regenerasi Petani di Jombang (Bagian 1)

    Mereka ada yang memanfaatkan sawah untuk bercocok tanam. Tetapi, bagi yang tidak punya sawah, mereka mengolah lahan pekarangan untuk dijadikan tempat melakukan bertani maupun beternak.

    Dalam setiap kesempatan bertemu para santri, Rizki selalu memberikan angin segar terkait prospek usaha di bidang pertanian dan peternakan. Menurutnya, selama manusia hidup dan membutuhkan makanan, maka usaha di bidang agrobisnis akan tumbuh subur.

    Namun, ternyata hal itu tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Banyak kalangan muda yang enggan turun ke sawah dan melanjutkan pekerjaan bertani. Mereka masih beranggapan bekerja sebagai petani adalah pekerjaan yang kotor dan tidak menghasilkan.

    Pakai Jebakan Tikus Listrik Lagi, Petani di Ngawi Siap Dipenjara

    Padahal sebagian besar para petani yang kini aktif usianya sudah tidak muda lagi, rata-rata berusia 50 tahun ke atas.

    “Petani perlu regenerasi. Tetapi pemuda jarang yang mau turun ke bidang pertanian. Melalui KSTM ini, diharapkan pemuda mau melanjutkan regenerasi petani,” ujar alumnus Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

    Kemandirian Santri

    Para santri Pondok Pesantren Fathul Ulum yang mengikuti program KSTM secara langsung mendapatkan hasil. Seluruh hasil dari penjualan hasil panen akan dibagi sesuai kesepakatan.

    Bagi santri penggarap akan mendapatkan bagian 35%, pondok pesantren akan mendapatkan bagian 25%, pemodal mendapatkan 30%, dan 10% untuk infak.

    Infak ini diberikan bagi santri-santri yang kurang mampu secara ekonomi. Sehingga, dengan konsep seperti ini, santri tidak hanya dilatih berwirausaha tetapi juga tidak melupakan sesama.

    Pergi Tanpa Pamit, Warga Ngawi Ditemukan Meninggal Mengapung di Pantai Pacitan

    Para santri yang ikut program KSTM ini juga bisa mandiri tanpa harus mengandalkan kiriman orang tua. Untuk biaya kebutuhan selama di pondok sudah terpenuhi dari hasil berwirausaha.

    Ketua SKTM Ponpes Fathul Ulum, Hairul Ashab, mengatakan para santri memang dilatih untuk berwirausaha sosial melalui KSTM. Para santri tidak hanya diberi kewajiban untuk mendalami ilmu agama, tetapi juga diwajibkan untuk mengembangkan jiwa bisnisnya.

    “Kiai menginginkan para santri memiliki kemampuan berbisnis. Supaya para santri tidak terlalu mengharap amplop-amplop itu. Para santri bisa bertani maupun beternak atau mengembangkan sesuai skill yang dimiliki,” kata dia saat berbincang dengan Madiunpos.com, Kamis (24/12/2020).

    Para santri memulai aktivitas berkebun dan beternak selepas mengikuti kegiatan mengaji setelah salat Subuh. Mereka akan berada di ladang dan peternakan hingga pekerjaannya rampung. Setelah itu, mereka bisa melanjutkan kegiatan belajar ilmu agama yang menjadi rutinitas.

    Usai Takziah ke Pacitan, Warga Kota Madiun Terpapar Covid-19 dan Meninggal

    “Kiai melihat anak-anak muda zaman sekarang tidak mau menjadi petani. Untuk itu, melalui program ini diharapkan bisa menciptakan regenerasi petani,” katanya.

    Penerima SATU Award

    Dengan kegigihannya membantu para santri untuk berdaya dan mandiri di bidang pertanian dan peternakan melalui program KSTM, Rizki Hamdani diganjar sebagai salah satu penerima penghargaan Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Award 2020. Rizki menerima penghargaan dalam bidang lingkungan.

    “Penghargaan ini tentu menjadi pelecut supaya KSTM ini lebih memiliki manfaat lebih luas lagi. Saya percaya bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia,” kata dia.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.