Keluarkan Uang Kemerdekaan Rp75.000, Cara BI Cari Keuntungan?

Muncul tundingan di grup percakapan WA bahwa BI sengaja mencari untuk dengan peluncuran uang edisi peringatan kemerdekaan pecahan Rp75.000.

Keluarkan Uang Kemerdekaan Rp75.000, Cara BI Cari Keuntungan? Uang Peringatan Kemerdekaan 75 Tahun Republik Indonesia. (Instagram/@bank_indonesia)

    Madiunpos.com, JAKARTA -- Tudingan tak sedap menerpa Bank Indonesia (BI) yang baru saja mengeluarkan uang kertas edisi khusus peringatan pemerdekaan RI pecahan Rp75.000. Langkah tersebut dianggap sebagai upaya BI untuk mencari keuntungan.

    Bahkan nilai keuntungan dari mencetak uang edisi khusus sebanyak 75 juta lembar itu disebut sebut mencapai Rp5,606 triliun! Benarkah?

    Mengutip detik.com, tudingan itu ramai di grup percakapan Whatsapp. Dalam narasinya disebutkan pula modal kertas, tinta, dan ongkos cetak senilai Rp250 per lembar. Karena itu BI mendapatkan untung Rp74.750 per lembar. Dari situ BI disebut mengantongi keuntungan dari hasil penjualan uang khusus sekitar Rp 5.606 miliar atau Rp5,6 triliun.

    BI lantas menjawab tudingan tersebut. BI menilai tudingan itu hanya dihitung berdasarkan jumlah nominal dengan jumlah produksi, belum dikurangi biaya produksi.

    Begini Cara Dapatkan Uang Baru Rp75.000 Edisi Khusus Kemerdekaan Indonesia

    "Kalau dihitung Rp5,6 triliun itu diperoleh dari pengali antara 75 juta dengan Rp75.000. Kita kan kalau membuat sesuatu pasti ada harga produksi yang dikeluarkan. Jadi memang nggak mungkin BI untung sebesar itu," kata Kepala Grup Kebijakan Pengelolaan Uang BI, Eva Aderia, Rabu (19/8/2020).

    Sayangnya dia enggan membeberkan berapa biaya produksi yang dikeluarkan dari mencetak 75 juta lembar uang khusus tersebut. Yang jelas, Eva menegaskan pihak BI tidak mencatat selisih biaya produksi dengan nilai nominal.

    "Perlu kami sampaikan bahwa kalau kita lihat sekarang peluncuran UPK (uang peringatan kemerdekaan) ini nominal dengan harga penukaran itu sama Rp75.000 juga. Pada dasarnya BI tidak mencatat selisih antara biaya produksi dengan nilai nominal sebagai peruntungan BI," tegasnya.

    Lagi pula, uang khusus Rp75.000 itu dapat digunakan sebagai nilai transaksi. Sehingga masyarakat yang menukarkan uang tersebut dapat menggunakannya untuk belanja kembali.

    Dibuat dari Emas 23 Karat, Ini Uang Edisi Khusus Paling Fenomenal

    "Jadi per tanggal 17 Agustus sudah dinyatakan sebagai legal tender. Jadi dapat ditransaksikan," sebutnya.

    BI Pasti Untung

    Sementara itu, Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah, mengatakan siapa pun yang mendapat kewenangan untuk mencetak uang memang dapat keuntungan.

    "Namanya pencetakan uang ya pasti untung. Siapa saja yang punya hak dan kewenangan mencetak uang sudah pasti untung. Ongkos cetak per lembar uang itu sudah pasti di bawah Rp75.000, itu artinya BI untung," kata Piter.

    Meski begitu, Piter menilai tujuan utama BI meluncurkan uang khusus bukan untuk mencari keuntungan melainkan untuk merayakan 75 tahun kemerdekaan Indonesia. Terlihat juga dari pengeluaran BI yang terbesar justru untuk percetakan guna mewujudkan uang layak edar atau clean money policy.

    Bawa Uang Mainan Rp1,3 Miliar, Wanita di Malang Ditangkap Polisi

    "Tapi tujuan BI mencetak uang bukan keuntungan (tetapi) untuk merayakan 75 tahun kemerdekaan Indonesia. Itu sudah beberapa kali dilakukan oleh BI. Bahkan dalam kenyataannya, pos pengeluaran terbesar kedua BI justru biaya percetakan uang guna melaksanakan clean money policy," terangnya.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.