Kategori: News

Kemarau Lebih Parah, 125 Desa di Lamongan Kekeringan

Madiunpos.com, LAMONGAN -- Musim kemarau tahun ini membuat warga Lamongan benar-benar kepayahan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan menyebutkan ada 125 desa yang tersebar di 17 kecamatan mengalami krisis air bersih.

Seperti dikutip dari detik.com, Kasi Tanggap Darurat BPBD Lamongan, Muslimin, mengatakan saat ini krisis air bersih tidak hanya dialami warga yang tinggal di Lamongan selatan. Namun sudah meluas ke wilayah utara, yaitu Kecamatan Glagah yang melanda Desa Meluwur, Karang Turi, Wedoro, Jatirenggo, Kentong dan Wangen.

"Kalau pada awalnya hanya ada 16 kecamatan yang terdampak kekeringan, kini bertambah menjadi 17 kecamatan termasuk Glagah," kata Muslimin, Jumat (11/10/2019).

Pihaknya sudah melakukan dropping air ke Kecamatan Glagah. Sebanyak 17 kecamatan yang kekeringan di antaranya Lamongan, Tikung, Sugio, Mantup, Kembangbahu, Sukodadi, Sarirejo, Modo, Bluluk, Sukorame, Kedungpring, Sambeng, Glagah, Babat, Brondong, Karangbinangun menyusul Kecamatan Glagah.

"Warga tidak lagi bisa mendapatkan pasokan air dari Bengawan Solo karena kondisi airnya mengalami intrusi. Air bengawan berasa asin," jelasnya.

BPBD Lamongan mengirimkan bantuan air bersih sebanyak 8 tangki per hari bagi warga 2 desa. BPBD juga mengimbau para kades agar tanggap mengajukan permintaan pengiriman air bersih jika memang sudah membutuhkan.

"BPBD siaga 24 jam nonstop dengan 5 unit mobil tangki untuk menyuplai air, jika ada permintaan dari warga melalui kades dan camat," terangnya.

Sementara berbagai pihak kini juga kerap melakukan dropping air bersih secara langsung ke masyarakat yang membutuhkan. Dropping air bersih ini selalu menjadi rebutan warga seperti saat petugas PMK di Kecamatan Ngimbang melakukan dropping air bersih di Desa Kedung Pengaron, Kecamatan Modo.

"Selain membantu memadamkan api, kami juga ingin meringankan beban warga masyarakat yang mengalami krisis air bersih," kata salah satu petugas PMK di Kecamatan Ngimbang, Agus Wahyu Wiyono.

Salah seorang warga Desa Kedung Pengaron, Kecamatan Modo, Mila mengaku hampir 2 bulan mengalami krisis air bersih. Biasanya, mereka memanfaatkan air bersih dari embung atau sumur untuk keperluan sehari-hari namun saat ini sudah tak bisa.

"Alhamdulillah ada bantuan air bersih, bisa dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari," ungkap Mila.

Kaled Hasby Ashshidiqy

Dipublikasikan oleh
Kaled Hasby Ashshidiqy

Berita Terkini

Peduli Warga Terdampak Tanah Gerak di Purbalingga, Pegadaian Salurkan Bantuan

Madiunpos.com, PURBALINGGA-Pegadaian Kanwil XI Semarang menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga Desa Maribaya, Kecamatan Karanganyar,… Read More

3 hari ago

Bergerak Cepat, Pegadaian Salurkan Bantuan Darurat untuk Bencana di Sumatra

Madiunpos.com, JAKARTA - Serangkaian bencana banjir, longsor, dan cuaca ekstrem yang melanda Aceh, Sumatra Utara,… Read More

4 hari ago

Perkuat Pemberdayaan Pandai Besi Binongko, Pegadaian dan Universitas Halu Oleo Jalin Kerja Sama

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian bersama Universitas Halu Oleo melaksanakan program pemberdayaan masyarakat pandai besi di Pulau Binongko,… Read More

6 hari ago

Konsisten, PT Pegadaian Pertahankan Predikat Most Trusted Company dalam Ajang CGPI 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – Komitmen kuat PT Pegadaian dalam menerapkan Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten… Read More

7 hari ago

Torehkan Sejarah, Tim Pegadaian Raih Juara Dunia PMO Global Awards 2025 di Amerika Serikat

Madiunpos.com, PHOENIX – PT Pegadaian kembali mencatatkan prestasi monumental di kancah internasional. Kali ini Pegadaian… Read More

1 minggu ago

Malam Penganugerahan Sukses Digelar, Inilah Para Jawara Pegadaian Media Awards 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian sukses menggelar Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards (PMA) 2025 “Bersama… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.