Keracunan Bojonegoro yang menimpa delapan warga diduga disebabkan semburan gas dari lapangan minyak blok Cepu.
Solopos.com, BOJONEGORO - Semburan gas dari lapangan minyak Blok Cepu di Gayam, Kabupaten Bojonegoro, mengakibatkan delapan warga keracunan, Rabu (26/10/2016). Badan Lingkungan Hidup (BLH) setempat menurunkan tim untuk meneliti kasus itu.
Camat Gayam Bojonegoro Hartono mengatakan dari delapan warga Kecamatan Gayam, yang menjalani perawatan di sejumlah puskesmas, di antaranya tujuh warga sehari lalu sudah pulang.
"Tujuh warga sudah diperbolehkan pulang. Sekarang hanya tinggal satu warga yang menjalani perawatan atas nama Nyamikarim, 29," ucapnya, Kamis (27/10/2016).
Menurut dia, biaya pengobatan delapan warga di Kecamatan Gayam, yang mengalami keracunan gas H2S menjadi tanggung jawab ExxonMobil Cepu Limited (EMCL).
"Yang jelas biaya perawatan semua ditanggung EMCL," ucapnya ketika ditanya kemungkinan warga memperoleh kompensasi.
Ia menambahkan warga lainnya di Desa Mojolik, Kecamatan Gayam, ketika itu juga mencium bau busuk yang keluar dari lapangan sumur minyak Banyuurip Blok Cepu.
Sesuai data delapan warga korban keracunan gas H2S, yaitu Warsiti, 51, Siti Sulaiman, 35, Nyamikarim, 29, Sumini, 40, Sri Listajah, 42, Siti Zulaikah, 42, Muklikatun, 21, dan Ahmaf Z., 9 bulan.
Pimpinan Humas EMCL Rexy Mawardijaya membenarkan seluruh biaya perawatan delapan korban keracunan gas lapangan minyak Banyuurip Blok Cepu menjadi tanggung jawab perusahaannya.
Kepala Bidang Kajian dan Laboratorium BLH Bojonegoro Hari Susanto di Bojonegoro, Kamis, menjelaskan tim BLH akan meneliti kasus semburan gas dari lapangan minyak Banyuuruip Blok Cepu di Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam.
"Kalau gas yang mengakibatkan warga keracunan ya sekarang sudah tidak ada lagi. Kami hanya ingin mengetahui besarnya gas yang dibakar ketika kasus warga keracunan terjadi," kata dia.
Penelitian yang dilakukan tim BLH bukan untuk mengetahui besarnya kandungan gas yang keluar yang mengakibatkan delapan warga mengalami keracunan, tetapi besarnya gas yang dibakar ketika kejadian.
Ia mengaku akan mengoordinasikan hal itu dengan pihak EMCL untuk mengetahui besarnya gas yang dibakar ketika kejadian.
"Informasi yang kami peroleh bahwa ketika itu pembakaran gas flare dikecilkan karena ada kunjungan pejabat, sehingga mengakibatkan munculnya semburan gas," tutur dia.
Ia hampir memastikan gas yang keluar dari lapangan sumur minyak Banyuurip Blok Cepu yang mengakibatkan warga mengalami keracunan yaitu H2S (Hidrogen Sulfida).
"Kalau besarnya gas H2S yang keluar di atas 1 ppm dalam waktu sekitar 10 menit bisa mengakibatkan manusia mengalami gejala keracunan, mulai mual-mual, pusing, dan muntah-muntah," kata dia.
Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More
Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
This website uses cookies.