Pemuda dari Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Fatkhul Roin, menjemur kulit pinus yang akan digunakan untuk media tanam, Kamis (29/9/2021). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)
Madiunpos.com, MADIUN -- Hobi bertanam yang ngetren di masa pandemi Covid-19 ternyata memberikan dampak positif bagi warga yang tinggal di kawasan hutan di Gunung Wilis, Kabupaten Madiun. Banyak warga perkotaan yang berburu media tanam dengan berbahan kulit pinus.
Peluang tersebut pun dimanfaatkan Fatkhul Roin, pemuda dari Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun. Roin yang rumahnya berada di lereng Gunung Wilis memiliki sumber daya cukup banyak untuk mendapatkan kulit pohon pinus.
Roin bercerita media tanam kulit pinus cacah dan kulit pinus papan buatannya kini telah banyak dijual di berbagai kota besar. Bahkan, produknya itu sudah diekspor sampai Filipina.
Aneh, Pohon Pisang di Madiun Bertandan Empat
Dia menuturkan awal menggeluti pengolahan kulit pinus menjadi media tanam ini dilakoni setahun lalu. Saat itu, pandemi Covid-19 membuat sebagian teman-temannya yang PHK dari tempat kerjanya.
"Setelah itu, saya mencoba mencari solusi bagaimana caranya memanfaatkan apa yang ada di sekitar rumah. Saya kan ikut komunitas pecinta tanaman anggrek, di komunitas itu ada yang pesan media tanam dari kayu pinus. Karena tahu rumah saya banyak pohon pinus," kata dia saat ditemui Madiunpos.com di rumahnya beberapa hari lalu.
Setelah itu, dirinya mulai mendapatkan orderan media tanam kulit pohon pinus sebanyak 100 kg. Saat itu orderan berasal dari Jakarta. Karena kualitas media tanamnya bagus, pengusaha asal Jakarta itu melanjutkan pesanan sebanyak 500 kg.
"Pesanan dari Jakarta 500 kg. Ini orderan yang kedua. Sudah 300 kg yang dikirim ke Jakarta. Sisanya 200 kg masih proses pembuatan," jelasnya.
Selain itu, dirinya juga pernah mendapatkan pesanan dari Filipina dua kali. Pembelian sekitar 50 media tanam papan kulit pinus. Dengan total nilai sekitar Rp700.000.
"Saya ekspor dua kali ke Filipina. Itu mereka dapat dari Instagram promosinya," kata dia.
Selain menjual media tanam dalam partai besar, Roin juga menjual eceran di market place. Harganya sekitar Rp10.000 per kilogram.
Pemuda di Lereng Wilis Madiun Ini Berhasil Budidaya Tanaman Karnivora
"Kalau membeli jumlah besar harganya beda. Tapi kalau harga eceran ya Rp10.000," ujarnya.
Proses Pengolahan
Lebih lanjut, untuk proses memproduksi media tanam tersebut yaitu kulit pinus yang sudah diambil dari pohonnya dikeringkan terlebih dahulu. Setelah kulit pinus dikeringkan baru dipotong-potong sesuai ukuran.
Roin menegaskan kulit pinus yang diambil ini dari pohon pinus yang roboh sekitar satu sampai dua tahun.
"Kalau ngambil dari pohon yang masih hidup enggak bisa. Harus pohon yang sudah roboh setahun hingga dua tahun. Baru bisa diambil kulitnya," jelas dia.
Untuk mendapatkan kulit pinus itu, dia menyampaikan menggandeng sejumlah orang untuk mencari kulit pinus di dalam hutan. Ada tiga orang yang berada di pinggiran hutan yang diberdayakan.
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menorehkan prestasi gemilang dengan menyabet seluruh gelar juara di Microsoft… Read More
Madiunpos.com, BANDUNG — Komitmen Pegadaian terhadap lingkungan berkelanjutan di lingkungan kampus dan tempat ibadah semakin… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang Indonesia Contact Center Association… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali membuktikan komitmennya terhadap standar operasional global, dengan sukses meraih kembali sertifikat… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian melalui anak usahanya Galeri 24 siap penuhi kebutuhan masyarakat dalam… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali menggelar pengundian program loyalitas tahunannya, Badai Emas Pegadaian 2025.… Read More
This website uses cookies.