Keren! Purnawirawan TNI Asal Madiun Ini Sukses Ternak Burung Perkutut

Seorang purnawirawan TNI Angkatan Darat di Kota Madiun berhasil beternak burung perkutut.

Keren! Purnawirawan TNI Asal Madiun Ini Sukses Ternak Burung Perkutut Seorang purnawirawan TNI asal Kota Madiun, Suyono, saat memberi pakan burung perkutut yang diternaknya, beberapa hari lalu. (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Seorang purnawirawan TNI Angkatan Darat di Kota Madiun berhasil beternak burung perkutut. Kini purnawirawan bernama Suyono ini telah memiliki sekitar 200 ekor perkutut dengan berbagai jenis.

    Pria berusia 71 tahun ini memanfaatkan halaman bekalang rumahnya di Jl. Borobudur gang 4, Kelurahan Madiun Lor, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun sebagai tempat beternak.

    Dia membuat kandang memanjang sekitar 15 meter X 2 meter yang diberi sekat-sekat. Setiap pasang burung perkutut ini ditempatkan di satu kandang. Burung-burung perkutut ini saling berkicau saat Madiunpos.com mendatangi tempat budidaya itu beberapa hari lalu. Suara kicauan khas burung ini terasa merdu di telinga.

    As Roda Patah, Mobil Pikap Pengangkut 1 Ton Tembakau Terbakar di Tol Madiun

    Suyono terlihat sibuk memberikan pakan bagi ratusan burung perkutut miliknya itu. Setiap hari, ia harus membersihkan kandang-kandang tersebut dan memastikan pakan serta minuman yang ada di kandang masih ada.

    Pria yang dahulu sempat bertugas di Kodim 0803 Madiun ini mengatakan sudah sekitar sepuluh tahun lalu dirinya membudidayakan burung perkutut. Awalnya, ia hanya membeli beberapa pasang perkutut saja.

    Pelan-pelan ia mulai belajar tentang cara merawat dan menernaknya. Buah dari kesabarannya, kini ratusan ekor perkutut pun berhasil dihasilkan dari rumahnya. Dia pun menjual perkutut hasil budidayanya.

    Suyono menuturkan perawatan burung perkutut ini memang lebih mudah dan tidak memerlukan biaya banyak. Untuk pakan, biasanya hanya diberi milet. Selain pakan, dalam beberapa waktu burung-burung itu perlu diberi vitamin C dan B kompleks.

    Sempat Ikuti Bersih Desa dan Nonton Reog, Pasien Covid-19 Madiun Meninggal Dunia

    “Untuk perawatan burung perkutut itu mudah. Bahkan lebih mudah dari pada melihara ayam,” katanya.

    Di tempatnya, ia berhasil mengembangkan beberapa jenis perkutut. Antara lain jenis lokal, bangkok, bali, dan perkutut putih. Burung perkutut pun tergolong mudah bertelur. Dalam satu tahun sepasang perkutut bisa sepuluh kali bertelur.

    Dari beberapa jenis tersebut, paling banyak dicari warga yaitu jenis perkutut bangkok. Perkutut ini dianggap memiliki suara lebih keras dibandingkan dengan jenis yang lainnya. Sedangkan untuk harganya antara Rp200.000 hingga Rp250.000 per ekor.

    Anggota TNI AD yang pensiun tahun 1999 ini mengaku beternak burung ini selain untuk mengisi kesibukan sehari-hari juga sebagai jalan mendapatkan rezeki.

    “Sebelum beternak perkutut ini, saya sempat beternak ayam juga. Tetapi karena ada masalah, jadi peternakan ayam ini dihentikan. Kemudian mencari-cari usaha lain. Dan akhirnya bergelut dengan burung perkutut,” ceritanya.

    Dalam satu bulan, biasanya puluhan ekor perkutut bisa laku terjual. Pembelinya tidak hanya dari wilayah Madiun saja, tetapi dari luar kota juga banyak.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.