KH Hasyim Asy'ari Tak Dimuat dalam Kamus Sejarah, PKB Minta Kemendikbud Tarik dari Peredaran

Elite PKB, Syaiful Huda, meminta agar Kamus Sejarah Indonesia ditarik dari peredaran.

KH Hasyim Asy'ari Tak Dimuat dalam Kamus Sejarah, PKB Minta Kemendikbud Tarik dari Peredaran KH Hasyim Asy'ari (Dok/Istimewa)

    Madiunpos.com, JAKARTA – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) protes nama pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy'ari, tidak dimuat dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid I buatan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). PKB meminta Kemendikbud menarik Kamus Sejarah Indonesia Jilid I tersebut dari peredaran.

    "PKB protes keras karena KH Hasyim Asy'ari enggak tertulis dalam Kamus Sejarah Indonesia terbitan Dirjen Kebudayaan Kemendikbud. Sementara Abu Bakar Ba'asyir yang ditahan negara malah ada," kata Sekjen PKB, Hasanuddin Wahid, kepada wartawan, Selasa (20/4/2021).

    "Pahlawan nasional sekaligus pendiri NU tidak diakui oleh buku terbitan Kemendikbud. Sementara tokoh yang dianggap penyokong radikalisme malah mendapat tempat di buku terbitan Kemendikbud. Ada yang aneh dengan Kemendikbud hari ini," imbuhnya.

    Tak Hadir, 27.138 Peserta UTBK-SBMPTN Gelombang Pertama Gugur

    Elite PKB lainnya, Syaiful Huda, meminta agar kamus sejarah dimaksud ditarik dari peredaran. Ketua Komisi X DPR yang bermitra dengan Kemendikbud itu, berharap ada perbaikan sebelum Kamus Sejarah Jilid I itu tersebut diterbitkan lagi.

    "Setelah membaca dan mendengar pandangan dari banyak kalangan kami meminta Kemendikbud menarik sementara Kamus Sejarah Indonesia baik jilid I dan Jilid II dari peredaran. Kami berharap ada perbaikan konten atau revisi sebelum kembali diterbitkan dan digunakan sebagai salah satu bahan ajar mata pelajaran sejarah," ujar Huda.

    Huda menjelaskan pada sampul Kamus Sejarah Jilid I buatan Kemendikbud memang ada gambar KH Hasyim Asy'ari. Namun tak ada penjelasan mengenai kiprah perjuangannya dalam kamusnya.

    Jatim Tanpa Zona Merah, Pasien Aktif Covid-19 Tinggal 2.309 Orang

     

    Janggal

    "Anehnya di sampul Kamus Sejarah Jilid I ini ada gambar KH Hasyim Asy'ari, tapi dalam kontennya tidak dimasukkan sejarah dan kiprah perjuangan beliau. Lebih aneh lagi ada nama-nama tokoh lain yang masuk kamus ini. Termasuk nama Gubernur Belanda HJ Van Mook dan tokoh militer Jepang Harada Kumaichi, yang dipandang berkontribusi dalam proses pembentukan negara Indonesia," sesal Huda.

    Lebih lanjut, Huda juga menyebut ada kejanggalan pada Kamus Sejarah Indonesia Jilid II. Kejanggalan itu di mana nama Soekarno dan Hatta tidak masuk dalam informasi khusus meski masuk pada penjelasan di awal kamus. Dia menegaskan dengan format penyusunan kamus yang memasukkan tokoh secara alfabetis, tidak ada alasan nama Soekarno dan Hatta tidak dicantumkan.

    "Justru ada nama tokoh yang tidak jelas kontribusinya dalam proses pembentukan maupun pembangunan bangsa masuk entri khusus untuk diuraikan background personalnya," keluhnya.

    Gubernur Jatim Beri Diskon Pajak Kendaraan Bermotor dan Undian Umrah

    Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid, mengatakan pihaknya selalu bersandar kepada pemikiran para tokoh bangsa. Termasuk KH Hasyim Asy'ari, dalam setiap pengambilan kebijakan. Hilmar mengingatkan sejumlah kegiatan yang telah dilaksanakan Kemendikbud terkait untuk mengenang jasa KH Hasyim Asy'ari.

    "Museum Islam Indonesia Hasyim Asy'ari di Jombang didirikan oleh Kemendikbud. Bahkan, dalam rangka 109 tahun Kebangkitan Nasional, Kemendikbud menerbitkan buku KH Hasyim Asy'ari: Pengabdian Seorang Kyai untuk Negeri," ucap Hilmar dalam keterangannya yang diunggah di situs Kemendikbud, Selasa (20/4).



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.