KREDIT USAHA RAKYAT : Koperasi Jadi Penyalur KUR Berbunga 9%, Ini Syaratnya…

KREDIT USAHA RAKYAT : Koperasi Jadi Penyalur KUR Berbunga 9%, Ini Syaratnya… Ilustrasi layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di perbankan. (JIBI/Solopos/Antara)

    Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga hanya 9% diyakini tetap bisa ditangani koperasi sebagai penyalur.

    Madiunpos.com, SURABAYA — Rencana pemerintah mengucurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan suku bunga kecil, di bawah 9% membuat pengurus koperasi di Jawa Timur (Jatim) waswas karena margin keuntungan yang dibagi dengan bank dinilai terlampau tipis. Namun, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Puspayoga optimistis koperasi bisa berperan sebagai penyalur KUR asalkan melakukan perbaikan kualitas.

    Pemerintah, kata Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga dalam acara  Percepatan Penyaluran KUR 2016 dan Pengembangan Kewirausahaan, di Surabaya, Senin (25/1/2016), bahkan mendukung koperasi sebagai penyalur Kredit Usaha Rakyat berbunga ringan itu. Asalkan, kata dia, kualitas badan usaha itu harus diperbaiki.

    Puspayogi tak menutup mata atas tidak berimbangnya kualitas dan kuantitas koperasi di Indonesia. Oleh karena itu, menurutnya, harus ada reformasi total terhadap tubuh koperasi di Indonesia dengan rehabilitasi, reorientasi, dan pengembangan.

    Saat ini secara keseluruhan terdapat 209.000 koperasi di Indonesia. Tapi Kementerian Koperasi dan UKM hanya memasukkan 147.000 di antaranya ke dalam pusat data mereka. Adapun koperasi yang tidak aktif sedikitnya berjumlah 42.000 unit.

    Koperasi-koperasi yang tidak aktif selayaknya memang dibubarkan. Keberadaan koperasi yang tidak aktif dinilai bisa mencoreng wajah koperasi yang aktif. Dan bagi mereka yang beroperasi secara aktif perlu dibina lebih lanjut guna mempertahankan citra yang sudah baik.

    “Survei mengatakan masyarakat masih berkeinginan keras untuk berkoperasi, tetapi perlu penjaminan dan bagaimana mengubah citra mereka dari tidak jelas menjadi jelas,” ujar Prayoga.

    Itulah yang dimaksud dengan konsep rehabilitasi, selanjutnya adalah reorientasi. Indonesia tidak boleh lagi memandang koperasi dari keunggulan kuantitasnya. Sekarang ini dengan kuantitas yang besar tidak disertai dengan kualitas yang baik.

    Buktinya, imbuh Puspayoga, kontribusi koperasi terhadap PDB sejak dulu tak kunjung beranjak dari 1,7%. Padahal Amerika Serikat yang terkenal dengan prinsip ekonomi kapitalisnya, menaungi sekitar 100 koperasi terbaik kelas dunia.

    Adapun aspek pengembangan berkenaan menselaraskan berbagai regulasi yang tampak kurang bersahabat dengan tumbuh kembang koperasi. Sebagai contoh, sekarang di sektor pertanian untuk pupuk bersubsidi sudah bisa disalurkan kembali oleh koperasi unit desa.

    Lebarkan Sayap Koperasi 
    Pengembangan yang lebih luas ialah dengan membuat mereka lebih mandiri dan melebarkan sayap. Puspayoga mencontohkan, koperasi yang aktif serta baik manajemen maupun omzetnya dihimpun dan dijembatani agar bisa membeli saham di bursa efek.“Koperasi memang badan usaha yang diminati untuk kesejahteraan masyarakat. Di Indonesia, BUMN, swasta dan koperasi harus berjalan bersama,” katanya.

    Bagi koperasi dan bank perkreditan rakyat atau LKNB lain dapat melakukan penyaluran KUR dengan linkage channeling. Artinya, penyaluran KUR melalui lembaga linkage, yakni lembaga linkage berhak mendapatkan fee sesuai kesepakatan bisnis.

    Sejauh ini penyaluran KUR didominasi oleh tiga bank, yaitu BRI sebesar Rp67,5 triliun, Mandiri Rp13 triliun, dan BNI Rp11,5 triliun. Adapun bank pembangunan daerah (BPD) menyalurkan Rp2,5 miliar, bank umum lain Rp4 triliun, sedangkan lembaga keuangan nonbank Rp1 triliun.



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.