KULINER PONOROGO : Kalangan Artis hingga Presiden RI Pernah Singgah di Kampung Satai

KULINER PONOROGO : Kalangan Artis hingga Presiden RI Pernah Singgah di Kampung Satai Berbagai foto terkait kunjungan dari pejabat maupun artis terpasang di dinding Rumah Makan Sate Tukri Sobikun di Ponorogo. (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

    Kuliner Ponorogo, satai ayam Tukri Sobikun kerap didatangi pejabat dan artis ibu kota.

    Madiunpos.com, PONOROGO -- Satai ayam Tukri Sobikun sudah menjadi legenda di Ponorogo. Hampir setiap pejabat hingga artis yang datang ke Ponorogo selalu berkunjung ke rumah makan di Kampung Satai, Kelurahan Nologaten, Kecamatan Ponorogo, itu.

    Deretan foto pemilik Rumah Makan Sate Ayam Tukri Sobikun bersama sejumlah pejabat dan artis ibu kota terpasang rapi di dinding warung makan itu. Ukuran fotonya ada yang besar dan ada yang kecil.

    Terlihat dalam foto itu ada Presiden kelima RI Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Joko Widodo, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, dan lainnya. Sedangkan foto lainnya memuat kedatangan sejumlah artis seperti Ahmad Dhani, Iwan Fals, dan beberapa artis ibu kota lainnya.

    "Pejabat negara dan artis ibu kota kalau ke Ponorogo kerap ke sini [Rumah Makan Sate Tukri Sobikun]," kata pemilik RM Sate Tukri Sobikun yang juga putra menantu Pak Tukri, Suroto, 43, saat ditemui Madiunpos.com, Jumat (6/10/2017).

    Suroto menuturkan Minggu lalu grup band Wali juga datang ke warung makannya untuk mencoba kuliner khas Ponorogo itu. Dia mengaku sampai lupa siapa saja artis ibu kota yang datang ke warungnya.

    Satai Tukri Sobikun (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)
    Satai Tukri Sobikun (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

    Sedangkan untuk deretan pejabat yang datang ke rumah makannya yaitu ada SBY, Jokowi, Soekarwo, anak SBY yakni Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), dan sejumlah pejabat daerah lainnya. Yang jelas, kata dia, saat pejabat dan artis datang ke Ponorogo biasanya mampir untuk merasakan kelezatan salah satu kuliner andalan Ponorogo itu.

    "Mereka [artis dan pejabat] datang ke sini selain untuk makan satai juga membeli oleh-oleh. Yang dimakan di sini 10 tusuk, yang dibawa pulang 50 tusuk," terang Suroto.

    Mengenai satai Tukri Sobikun, dia menerangkan telah ada sejak tahun 1970an yang saat itu digagas Sobikun. Setelah itu, satai khas Ponorogo ini dilanjutkan ke anaknya yang bernama Tukri sekitar tahun 1980an. Kemudian saat ini usaha kuliner itu dilanjutkan dirinya sebagai generasi ketiga.

    "Saya istri dari anak Pak Tukri yang kedua. Kalau anak Pak Tukri yang pertama buka warung makan satai sendiri," jelas dia.

    Satai Ponorogo memiliki cita rasa yang khas dan potongan dagingnya besar-besar dibandingkan satai pada umumnya. Bumbu yang digunakan juga lebih banyak mengambil rempah-rempah dan gula jawa.

    Setiap hari, rata-rata bisa menjual sekitar 3.000 tusuk. Dari 3.000 tusuk itu dibutuhkan sekitar 50 ekor ayam. "Kalau pas hari libur bisa mencapai 7.000 tusuk. Biasanya ramai saat Lebaran san libur panjang," terang dia.

    Lebih lanjut, di Kampung Satai ada sekitar 15 warung yang menjual menu khas tersebut. Dari 15 penjual itu, ada sebagian keluarga Tukri dan lainnya adalah tetangga.

    Kepala Dinas Pariwisata Ponorogo, Sapto Jatmiko, mengatakan satai ayam menjadi salah satu makanan khas Kota Reog. Setiap ada tamu yang berasal dari kalangan pejabat maupun artis selalu diarahkan untuk mencicipi kuliner khas ini.

    Sapto menyampaikan di Ponorogo ada sejumlah lokasi yang menjual kuliner satai yaitu di Kampung Satai, Ngepos, dan lokasi lainnya. "Pasti kita arahkan untuk wisata kuliner di Kampung Satai. Di sini banyak pilihannya," ujar dia.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.