Kategori: News

KULINER PONOROGO : Manis Gurih Satai Tukri Sobikun Bertahan Tiga Generasi

Kuliner Ponorogo, satai ayam Ponorogo pelengkap perjalanan wisata di Kota Reog.

Madiunpos.com, PONOROGO -- Berkunjung ke Ponorogo tak lengkap tanpa menyantap kuliner satai atau sate ayam Ponorogo. Salah satu ciri khas satai ini, daging satainya besar-besar dan berbeda dari satai pada umumnya.

Warung yang menjajakan kuliner satai ini banyak dijumpai di Ponorogo. Namun, di Kota Reog ini ada salah satu kampung yang dijuluki Gang Sate. Karena di kampung ini banyak warganya yang menjual satai.

Satai Ponorogo menggunakan daging ayam pedaging. Satai ini terdiri dari beberapa varian ada yang satai kulit, satai daging, satai ampela, dan satai hati.

Potongan daging satai Ponorogo memiliki bentuk memanjang dan lebih besar dibandingkan satai ayam pada umumnya. Dalam satu tusuk satai ada dua hingga tiga potongan daging.

"Ayamnya menggunakan ayam pedaging bukan ayam kampung. Soalnya, kalau ayam kampung dagingnya keras," kata seorang karyawan Rumah Makan Sate Tukri Sobikun Ponorogo, Yusuf Bahtiar, saat ditemui Madiunpos.com, Kamis (22/6/2017).

Setelah daging ayam dimasukkan ke tusuk satai kemudian dicelupkan ke air gula jawa dan dibakar. Proses ini dilakukan selama tiga kali. Untuk sekali membakar satai membutuhkan waktu sekitar 15 menit.

Setelah itu, satai ayam baru dibakar menggunakan sambal kacang. Saat membakar tidak menggunakan kipas angin tetapi kipas manual. Cara ini dilakukan supaya untuk membuat bara api stabil dan pembakarannya sempurna.

"Pembakaran menggunakan kipas manual ini berpengaruh pada daging satai. Ini supaya dagingnya tidak terlalu keras," ujar dia.

Sate Tukri Sobikun ini dirintis sejak tahun 1965. Saat ini warung sate Tukri sudah dikelola oleh generasi ketiga. Rasa satai ayam Tukri ini terus dipertahankan hingga sekarang.

Rasa satai Ponorogo ini lebih manis dibandingkan satai Madura atau satai lainnya. Daging yang manis dan tekstur lembut kemudian disiram menggunakan sambal kacang yang gurih.

Di Sate Tukri, satu porsi satai terdiri dari 10 tusuk satai dan satu lontong. Satu porsi dijual dengan harga Rp29.000 untuk satai campuran dan Rp30.000 untuk satai khusus daging.

Selain bisa dinikmati di lokasi, satai ayam Ponorogo juga bisa dibawa untuk oleh-oleh. Ketahanan satai ayam ini bisa mencapai sepekan tergantung cara penyimpanannya.

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Pegadaian Raih Penghargaan OJK Financial Literacy Award 2025

Madiunpos, JAKARTA – PT Pegadaian kembali mencetak prestasi gemilang dengan menerima penghargaan Financial Literacy Award… Read More

4 hari ago

Komitmen Dukung Generasi Emas, Pegadaian Beri Apresiasi Tabungan Emas untuk Paskibraka Nasional 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – Pegadaian menegaskan komitmennya dalam mendukung generasi emas Indonesia melalui program “Pegadaian Peduli… Read More

6 hari ago

Berjaya di Tingkat Global, Pegadaian Sabet Penghargaan PMO Terbaik Asia-Pasifik

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional. Project Management Office… Read More

1 minggu ago

Distribusikan Uang Layak Edar hingga ke Pelosok, Pegadaian Sabet Penghargaan BI

Madiunpos.com, JAKARTA--PT Pegadaian menyabet penghargaan bergengsi Sinergi Kemitraan Layanan Bank Indonesia (BI) berkat peran strategisnya… Read More

1 minggu ago

Kolaborasi Pegadaian & Relawan Bakti BUMN Batch VIII, Bangun Desa Aan di Bali Lebih Mandiri

Madiunpos.com, BALI – Pegadaian kembali rajut kolaborasi bersama Relawan Bakti BUMN untuk pembangunan desa dengan… Read More

1 minggu ago

Pegadaian Cari Talenta Emas Melalui Pegadaian Future Leaders Program

Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali membuka kesempatan emas bagi para pencari kerja yang ingin… Read More

1 minggu ago

This website uses cookies.