Kategori: News

KULINER PONOROGO : Ramadan, Pengrajin Gempol di Jabung Ini Hanya Layani Pesanan

Saat Ramadan, permintaan gempol turun karena warung dawet tutup.

Madiunpos.com, PONOROGO — Permintaan gempol, salah satu isian dalam dawet Jabung khas Ponorogo, turun hingga 75% saat Ramadan. Hal ini karena sebagian besar warung dawet Jabung tutup selama Bulan Puasa.

Pantauan Madiunpos.com di wilayah Jabung, Kamis (8/6/2017) siang, sebagian besar warung es dawet Jabung tutup. Padahal, pada hari biasa kawasan Jabung yang menjadi sentra penjual dawet Jabung selalu ramai dikunjungi warga.

Gempol adalah salah satu komponen yang ada di dawet Jabung, selain cendol, tape, santan, dan gula Jawa. Gempol terbuat dari tepung beras dan air, bentuknya bulat, dan berwarna putih.

Seorang pengrajin atau pembuat gempol, Misringah, 51, mengatakan pada saat Ramadan bisa dipastikan permintaan gempol menurun drastis. Dia mengaku pada hari biasa permintaan gempol  bisa mencapai 20 kg per hari bahkan pada saat tertentu bisa mencapai 30 kg per hari . Namun, saat Ramadan permintaan hanya 5 kg per hari.

Misringah mengaku selama ini menjadi salah satu pemasok utama gempol di puluhan warung dawet Jabung yang ada di Ponorogo. “Saya itu memasok gempol di hampir seluruh warung dawet Jabung, jadi kalau musim puasa pada tutup warungnya. Ya permintaan gempol otomatis menurun,” kata dia saat ditemui Madiunpos.com di rumahnya di Desa Jabung, Kecamatan Mlarak, Ponorogo, Kamis.

Ibu tiga anak ini menuturkan pada saat Ramadan warung dawet Jabung lebih memilih tutup dan sebagian buka pada sore hari. Misringah membuat gempol pada saat Ramadan hanya disesuaikan pesanan.

Namun, penurunan permintaan gempol ini hanya berlaku hingga tanggal 20 Ramadan saja. Setelah itu permintaan gempol kembali meningkat. Bahkan pada saat Lebaran permintaan gempol bisa mencapai 40 kg per hari. “Kalau Lebaran permintaan berkali-kali lipat, karena pesanan juga banyak,” jelas dia.

Dia menuturkan saat ini pengrajin gempol di Desa Jabung tinggal tiga orang. Misringah mengaku gempol buatannya tidak hanya dipesan dari Ponorogo saja, tetapi juga dari Madiun, Trenggalek, bahkan Wonogiri.

Suami Misringah, Jemanu, menambahkan pada saat Ramadan warung-warung dawet Jabung lebih memilih tutup. Gempol buatannya itu dijual per 100 biji seharga Rp20.000.

“Kalau puasa seperti ini, selain di jual di warung dawet juga dijual di pasar,” ujar dia.

 

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

14 jam ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

7 hari ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

1 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Kembali Raih Predikat The Best Company to Work For in Asia untuk Ketujuh Kalinya

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.