La Recoleta Cemetery di Ibu Kota Argentina, Buenos Aires. (Instagram)
Madiunpos.com, BUENOS AIRES -- Permakaman kerap diidentik dengan tempat seram. Patok-patok nisan dipadu dengan pohon besar yang rindang dan bau khas pohon kamboja yang banyak tumbuh semakin menambah kesan angker.
Namun, di Argentina ada tempat permakaman yang lebih mirip perumahan elite kecil ketimbang kuburan. Karena keindahannya, permakaman ini jadi destinasi favorit wisatawan. Meski demikian aura mistis tetap terasa.
Kompleks permakaman itu namanya La Recoleta Cemetery. Lokasinya di Ibu Kota Argentina, Buenos Aires.
Melansir detik.com, Selasa (8/9/2020), permakaman tersebut dibangun pada tahun 1822 sebagai tempat premakaman umum resmi di kota tersebut. La Recoleta Cemetery merupakan pemakaman tertua di kawasan tersebut.
Selain menjadi tempat permakaman yang pertama, La Recoleta Cemetery juga memiliki pemandangan tak biasa. Kuburan-kuburan di tempat ini bukan tanah petakan, tapi bangunan megah bergaya neogotik. Tiap bangunan diukir dengan rumit dan dipasangkan dengan pilar-pilar megah. Dewa hingga patung-patung Yunani terlihat di sana-sini. Setidaknya ada 6.400 kuburan yang ada di permakaman mewah ini.
Karena bentuk kuburan yang estetik, Recoleta Cemetry menjadi kuburan terindah dunia. Beberapa tokoh penting dunia dimakamkan di area ini. Antara lain Evita Peron, mantan Ibu Negara dan pemimpin politik Argentina. Kemudian Carlos Saavedra Lamas (peraih nobel perdamaian), Isabel Walewski Colonna (cucu dari Napoleon Bonaparte), Luis F. Leloir (peraih nobel di bidang kimia), dan beberapa mantan presiden Argentina.
Di antaranya banyak kuburan tokoh penting, kuburan Eva Peron adalah yang paling banyak dikunjungi.
Mengutip wikipedia, Pemerintah Argentina mengamankan makam Evita dengan membuat sebuah pintu jebakan di lantai marmer makam. Pintu tersebut mengarah ke kompartemen yang berisi dua peti mati. Di bawah kompartemen pertama adalah pintu jebakan kedua dan kompartemen kedua. Di situ peti mati Evita bertumpu.
Pemakamannya dibuat seperti bunker nuklir bawah tanah. Ada pula hikayat yang bisa traveler baca ketika berkunjung ke sini. Karena inilah ibu negara paling kontroversial di Argentina.
Selain indah, pemakaman ini juga horor. Ada banyak cerita mistis yang sering disebut, tiga di antaranya begitu populer, yaitu Liliana Crociati, Rufine Cambaceres, dan David Alleno.
Mari mulai dari Liliana yang malang. Gadis ini meninggal tragis di Pegunungan Alpen saat sedang berbulan madu. Liliana dan sang suami meninggal karena longsoran salju.
Sang orang tua sangat sedih dan membuatkan makam dengan replika kamar tidur Liliana semasa kecil. Seluruhnya terbuat dari kayu dan kaca. Di luar pemakaman, orang tuanya membangun patung berwujud Liliana dengan anjingnya.
Kemudian cerita tentang Rufine Cambaceres. Ia adalah gadis berusia 19 tahun. Pada 1910, Rufine dimakamkan begitu saja saat sedang koma. Kisahnya diikuti dengan pengakuan pekerja kuburan yang percaya mendengar teriakannya dari dalam makam.
Ketika para pekerja menggali kembali kuburan ini, mereka tidak dapat keluar lagi. Karena putus asa dengan pemakaman anaknya, sang ibu akhirnya membangun kembali makam anaknya dengan mewah.
Yang terakhir adalah David Alleno. David adalah seorang mantan pekerja kuburan yang telah mendedikasikan tabungannya untuk pemakaman mewah di masa depan. Pada tahun 1960, David bunuh diri dan banyak yang mengatakan bahwa ia sering berkeliaran di malam hari.
Situs pariwisata resmi Buenos Aires bahkan setuju bahwa pemakaman terindah dunia itu sangat seram. Seringkali pengunjung mendengar dentingan kunci saat berjalan melewati makam-makam di sana.
Mengulik sejarah La Recoleta Cemetery, kita akan dibawa jauh mundur ke belakang. Masih mengutip wikipedia, Pada abad ke-18, biarawan dari Ordo Recoletos datang ke wilayah ini dan mendirikan sebuah biara serta gereja Our Lady of Pilar yang dibangun tahun 1732.
Pada tahun 1822, ordo tersebut dibubarkan dan taman biara dijadikan sebagai kompleks permakaman umum pertama di Buenos Aires. Dulunya, penduduk Buenos Aires yang meninggal akan dimakamkan di bagian bawah tanah gereja. Namun, semakin lama timbul masalah keterbatasan ruangan dan isu kesehatan (higienis).
Pada November 1822, Gubernur Martin Rodriguez melarang cara permakaman tradisional dan mengimbau warga untuk menggunakan kompleks permakaman Recoleta. Tata letak dari permakaman tersebut dibuat oleh seorang arsitek Prancis yang bernama Próspero Catelin. Pada tahun 1881, Mayor Torcuato de Alvear melakukan renovasi secara menyeluruh dengan dibantu oleh arsitek Italia yang bernama Juan Antonio Burschiazzo.
Pada tahun 1870, ketika terjadi penyebaran demam kuning di Buenos Aires, banyak kalangan atas yang berpindah dari San Telmo dan Montserrat ke Recoleta. Hal ini menjadikan kompleks permakaman Recoleta juga menjadi tempat permakaman kalangan atas dan pemegang kekuasaan di Buenos Aires.
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More
Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More
This website uses cookies.