Lambaian Tangan Anak Jadi Momen Terakhir Sang Ibu Korban Gempa Malang

Sang anak pun sempat melambai-lambaikan tangan ke dirinya. Padahal biasanya hal itu tidak pernah dilakukan anak kesayangannya tersebut.

Lambaian Tangan Anak Jadi Momen Terakhir Sang Ibu Korban Gempa Malang Ibu warga Desa Sidorenggo, Kecamatan Ampel Gading, Malang, kehilangan anaknya saat gempa Malang (Faiq Azmi/detikcom)

    Madiunpos.com, MALANG - Salah satu korban meninggal karena gempa Malang adalah Imam Santoso, 26, warga Desa Sidorenggo, Kecamatan Ampel Gading, Malang. Sang ibu, Suwarni, mengaku tidak mempunyai firasat jika anaknya akan pergi selama-selamanya dan jadi korban gempa.

    "Tidak punya firasat sama sekali," ujar Suwarni di Balai Desa Ampel Gading, Malang, Minggu (11/4/2021).

    Saat terjadi gempa bumi, Suwarni tengah bekerja. Sedangkan sang anak, Imam Santoso, tengah berada di rumah. Imam diketahui mempunyai riwayat ODGJ (orang dengan gangguan jiwa).

    Pencuri Motor Ketangkap Gara-Gara Beli Minum di Warung Milik Korban

    "Anak saya memang sakit jiwa, saat kejadian sedang di rumah. Dia ada di kamar. Pas gempa terjadi dia tertimpa cor-coran atap," kata Suwarni dengan mata berkaca-kaca mengenang anaknya.

    Dia mengaku sebelum peristiwa gempa tersebut, dirinya sempat menyuapi anaknya sebelum berangkat kerja. "Sebelum gempa itu. Saya beri makan, terus saya berangkat kerja," jelasnya.

    Suwarni mengaku hatinya merasakan kejanggalan dan seakan enggan meninggalkan anaknya. Namun karena harus bekerja, dia tetap berangkat. Dia pun berpamitan dengan anaknya sebelum pergi bekerja. Sang anak pun sempat melambai-lambaikan tangan ke dirinya. Padahal biasanya hal itu tidak pernah dilakukan anak kesayangannya tersebut.

    Terdampak Gempa Malang, Warga Lumajang Bangun Tenda di Depan Rumah

     

    Terjebak

    "Sempat melambai-lambaikan tangannya pas saya mau berangkat kerja. Padahal biasanya tidak pernah," kenangnya.

    Namun sekitar pukul 14.00 WIB, dirinya mendapat kabar duka tersebut. Anaknya terjebak gempa di dalam rumah. Menurut Suwarni, sang anak meninggal dunia langsung di lokasi. Petugas gabungan sempat kesulitan saat proses evakuasi sang anak karena tubuhnya tertimpa cor semen.

    Imam Santoso merupakan satu dari tiga korban meninggal dunia korban gempa Malang yang terjadi Sabtu (10/4/2021). Dua lainnya yakni, Munadi, 70, asal Desa Wirotaman dan Misni, 53, asal Dusun Krajan Desa Tamanasri, Kecamatan Ampel Gading. Ketiganya kini sudah dimakamkan di TPU setempat.

    BMKG Minta Jatim Waspadai Longsor dan Banjir Bandang



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.