LEBARAN 2016 : Larangan Lepas Balon Udara Dikritik, Ini Kata Kapolres Trenggalek

LEBARAN 2016 : Larangan Lepas Balon Udara Dikritik, Ini Kata Kapolres Trenggalek Balon udara (Antara/Saiful Bahri)

    Lebaran 2016 tepatnya saat Lebaran ketupat biasa dimeriahkan dengan pelepasan balon udara di Trenggalek.

    Madiunpos.com, TRENGGALEK - Sejumlah pengguna media sosial mengkritik larangan pelepasan balon udara yang menjadi tradisi saat pelaksanaan Lebaran Ketupat di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

    "Banyak kritik muncul dari komunitas Facebooker karena melepas balon udara itu sudah menjadi tradisi yang berkembang luas di Trenggalek," kata Mutaqin, warga Gandusari, Trenggalek, Rabu (13/7/2016).

    Ia menuturkan rata-rata komunitas medsos menyesalkan kebijakan kepolisian setempat yang dinilai berlebihan sehingga dianggap merusak tradisi dan kearifan lokal setempat.

    "Lebay, masak apa-apa dilarang. Pawai takbir keliling menggunakan sound system dilarang, ronda dengan sound system dilarang, membunyikan meriam pendam dan petasan dilarang, sekarang menaikkan balon udara juga dilarang. Lalu yang boleh harusnya bagaimana," tulis Adi di beranda akun Facebook pribadinya.

    Terkait kritik itu, Kapolres Trenggalek AKBP Made Agus Prasetya menyatakan kebijakan larangan menaikkan balon udara bersifat imbauan, terutama untuk jenis balon udara atau balon asap berukuran besar.

    "Kami perlu memberi jaminan keamanan dan ketertiban masyarakat selama gelaran Lebaran Ketupat berlangsung agar tidak terjadi insiden yang tidak diinginkan," kata dia.

    Kapolres mengingatkan insiden kebakaran hutan di wilayah Ponorogo yang terjadi setahun lalu yang diduga disebabkan balon udara dari Trenggalek, sehingga menyebabkan Perhutani mengalami kerugian ratusan juta rupiah.

    "Hal-hal semacam itu yang harus dicegah. Tapi saya tegaskan di sini bahwa tidak ada penyitaan seperti kabar yang berkembang," ujar dia.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.