Lembaga Eijkman: Vaksin Covid-19 Kemungkinan Ditemukan Lebih Cepat
Lembaga Biologi Molekuler Eijkman memperkirakan vaksin Covid-19 ditemukan lebih cepat dari perkiraan.
Madiunpos.com, JAKARTA -- Vaksin Covid-19 kemungkinan ditemukan lebih cepat dibanding perkiraan. Lembaga Biologi Molekuler Eijkman memperkirakan hasil antigen kandidat vaksin Covid-19 di Indonesia akan tersedia dan selesai antara Juni hingga Oktober 2020. Ini setelah melewati kloning gen ke vektor pada Mei 2020.
"Lanskap dunia terkait vaksin Covid-19 menunjukkan ada 121 kandidat vaksin dalam fase penelitian. Di antaranya itu sama platformnya yang akan diambil oleh Indonesia," kata tim peneliti vaksin Covid-19 dari lembaga Eijkman, Prof. dr. Herawaty Sudoyo, di Jakarta, Senin (8/6/2020), seperti dilansir liputan6.com.
Secara umum, dari 121 kandidat vaksin dalam fase penelitian dunia tersebut, 40 di antaranya memilih platform protein subunit. Platform ini merupakan satu dari tujuh strategi platform atau pengembangan vaksin di dunia.
Kementan Keluarkan Tiga Obat Anticorona, Lembaga Eijkman: Jangan Diklaim Bisa Bunuh Virus
Jumlah kandidat vaksin yang masih dalam penelitian, kata Herawaty, pada hakikatnya lebih banyak dibandingkan dengan kandidat vaksin dalam gambaran Badan Kesehatan Dunia yang telah berada pada tahap evaluasi klinis dengan berbagai platform.
Bahkan tiga dari 10 kandidat vaksin yang berada pada tahap evaluasi tersebut sudah masuk uji klinis fase dua hingga tiga. Fase tiga berarti sudah diuji klinis ke manusia. Tahapan selanjutnya jika berhasil pasti langsung diproduksi secara komersial. Sedangkan tujuh kandidat vaksin lainnya masih berada pada fase satu hingga dua.
"Mereka maunya akhir 2021 sudah keluar, itu rencananya, tapi siapa tahu bisa lebih cepat," ujar dia.
Mengenal Lembaga Eijkman, Tumpuan Jokowi Temukan Vaksin Corona
Menurutnya, fase-fase untuk vaksin itu berkembang di mana normalnya bukan selesai dalam satu tahun, melainkan bertahun-tahun. Proses itu disebut tradisional sebab mulai dari skala kecil produksi, komersial dan terakhir disebarkan ke seluruh dunia.
Perkembangan Vaksin di Indonesia
Untuk Eijkman sendiri, tahapan isolasi dan amplifikasi gen spike ialah pada Maret hingga April 2020. Kemudian kloning vektor pada Mei 2020 dan dilanjutkan dengan menghasilkan antigen kandidat vaksin pada Juni hingga Oktober 2020. Dari proses ini diperkirakan uji klinis berlangsung pada November 2020 hingga Januari 2021 dan skala produksi pada Februari 2021.
"Nantinya vaksin yang tersedia akan memberikan imunitas pada bangsa dan sambil menunggu maka kita tetap terapkan semua protokol hidup sehat," ujar dia.
“Sterilla” Alat Sterililasi Barang Rancangan Mahasiswa UMS
Ia menegaskan vaksinasi Covid-19 dan imunisasi tersebut penting. Sebab, ketika penyakit menular memasuki grup yang tidak divaksinasi, banyak anggota terinfeksi karena rendahnya imunitas melawan penyakit. Dengan kata lain, jika tidak ada yang diimunisasi, maka penyakit menular dapat menyebar di populasi.
Elemen penting dari poin ini, ujar dia, ditentukan oleh kematangan dan kekuatan dari sistem imunitas individu. Bahkan, baik itu balita, lansia dan dewasa dengan tingkat imunitas rendah sangat mudah terinfeksi karena sistem imun yang terganggu.
Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy
Baca Juga
- Pemkot Madiun Genjot Capaian Vaksin Booster Hingga 50% Jelang Ramadan dan Lebaran
- Mulai 9 Maret 2022, Naik Kereta Api Tak Perlu Antigen dan PCR
- Asyiknya Vaksinasi di Madiun, Usai Disuntik Langsung Bisa Berwisata
- Kasus Covid-19 Meledak, Kota Madiun Naik Level 3 PPKM
- Pemkab Madiun Gandeng BIN Gencarkan Vaksinasi Covid-19 di Desa-Desa
- Aturan Terbaru! Anak Usia Di Bawah 12 Tahun Boleh Naik Kereta Api
- Pemkot Madiun Buka Gerai Vaksinasi di Taman Sumber Wangi
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.