Kategori: News

LONGSOR PACITAN : 731 Pengungsi di Desa Klesem Kekurangan Makanan

Longsor Pacitan, pengungsi di Desa Klesem baru mendapatkan bantuan pada Kamis.

Madiunpos.com, PACITAN -- Sebanyak 731 pengungsi bencana tanah longsor yang ada di Desa Klesem, Kecamatan Kebonagung, Pacitan, masih kekurangan bahan makanan dan pakaian. Para pengungsi makan hanya dua kali sehari dalam tiga hari terakhir.

Pantauan Madiunpos.com di posko pengungsian di SDN Klesem 2, Jumat (1/12/2017) sore, para pengungsi terlihat duduk-duduk dan berbincang di dalam ruang kelas maupun teras sekolahan. Di posko pengungsian itu tak terlihat nasi bungkus maupun jajanan. Air minum pun mereka membawa sendiri.

Arus listrik di desa itu putus sejak Senin (27/11/2017) sampai Kamis belum menyala. Pengungsi hanya mengandalkan satu genset yang ada di posko pengungsian. Untuk kebutuhan air bersih, warga mengandalkan pasokan air dari luar karena listrik padam sehingga tidak bisa menyalakan mesin pompa.

Kepala Dusun Blimbing, Desa Klesem, M. Tohari, 50, mengatakan sejak hari pertama pertama bencana longsor terjadi, tidak ada bantuan makanan maupun pakaian masuk ke Desa Klesem. Padahal, warga yang mengungsi di desa tersebut ada ratusan orang.

Bantuan baru masuk ke Desa Klesem pada Kamis (30/11/2017) dan itu pun jumlahnya tidak banyak. Sejak bencana terjadi, pengungsi hanya makan dua kali sehari dan itu merupakan bahan makanan dari warga sendiri.

Sedangkan bahan makanan dan nasi bungkus dari posko bantuan baru datang Kamis. Untuk air minum, warga Desa Klesem membeli sendiri dan mengambil air minum dari rumah yang terdampak longsor.

"Ini pompa airnya enggak bisa menyala karena listriknya padam. Listrik padam sudah sejak hari Senin," ujar dia.

Bantuan pakaian, selimut, serta tikar juga sangat kekurangan. Sampai hari Kamis, posko pengungsian di Desa Klesem baru mendapatakan tiker tiga lembar dan 12 lembar selimut.

Perangkat Desa Klesem, Erna Setiawati, mengatakan jumlah pengungsi di Desa Klesem sebanyak 731 orang. Namun, diperkirakan akan bertambah 100 orang pada Jumat ini. Sebanyak 731 pengungsi itu terdiri dari 58 balita, dewasa 625 orang, dan lansia 48 orang.

Dia berharap, pemerintah setempat dapat segera memberikan bantua pasca dibukanya jalur Pacitan-Trenggalek. Beberapa kebutuhan yang diperlukan di antaranya gas elpiji untuk bahan bakar, baju, selimut, kasur, dan makanan.

Adib M Asfar

Dipublikasikan oleh
Adib M Asfar

Berita Terkini

Rayakan HUT ke-2, Norma Aesthetic Clinic Madiun Tawarkan Diskon hingga 90 Persen

Madiunpos.com, MADIUN – Norma Aesthetic Clinic Madiun (NACM) merayakan hari jadinya yang ke-2 dengan menggelar… Read More

3 hari ago

Perkuat Integritas dan Inovasi Hukum, Divisi Legal PT Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia’s In-House Counsel Awards 2025

Madiunpos.com, NUSA DUA-PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di bidang tata kelola dan hukum, dengan… Read More

5 hari ago

Pegadaian Luncurkan Super Apps Tring!, Integrasikan Ekosistem Emas dan Keuangan Digital

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menandai babak baru transformasi digitalnya dengan meluncurkan super apps terbaru,… Read More

7 hari ago

Juara Microsoft Excel World Championship Indonesia, Tim Pegadaian Siap Berlaga di E-Sport Edutainment Dunia

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menorehkan prestasi gemilang dengan menyabet seluruh gelar juara di Microsoft… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Serahkan Hibah Sistem Teknologi Daur Ulang Air Hujan dan Air Wudu untuk Masjid Salman ITB

Madiunpos.com, BANDUNG — Komitmen Pegadaian terhadap lingkungan berkelanjutan di lingkungan kampus dan tempat ibadah semakin… Read More

2 minggu ago

Beri Layanan Sepenuh Hati, Contact Center Pegadaian Borong Penghargaan di Ajang ICCA 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang Indonesia Contact Center Association… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.