Kategori: News

LONGSOR PONOROGO : Donasi untuk Korban Longsor Banaran Via Rekening Pemkab Rp6 Miliar

Longsor Ponorogo, bantuan yang terkumpul di rekening Pemkab Ponorogo untuk korban tanah longsor Banaran mencapai Rp6 miliar.

Madiunpos.com, PONOROGO -- Jumlah dana yang terkumpul di empat rekening resmi Pemkab Ponorogo untuk korban bencana tanah longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, mencapai Rp6 miliar. Direncanakan rekening bantuan itu akan ditutup pada pekan depan.

"Saat ini rekening bantuan koran Bencana Banaran dari Pemkab Ponorogo hampir kami tutup. Selasa atau Rabu pekan depan kami akan merapatkannya," kata Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, di Ponorogo, Minggu (18/6/2017).

Ipong menuturkan dana yang terkumpul sumbangan dari masyarakat itu terlebih dahulu akan dilaporkan ke Kejaksaan. Setelah itu, dana yang terkumpul sekitar Rp6 miliar itu akan direkap dan penyumbangnya akan diumumkan.

Ini menjadi salah satu bentuk transparansi dan tanggungjawab kepada masyarakat. "Nanti kalau ada yang merasa sudah nyumbang, tetapi tidak ada dalam rekapan bisa protes," ujar Ipong.

Terkait pemanfaatan uang bantuan masyarakat tersebut, kata dia, pihaknya juga belum mengetahui apakah diberikan kepada korban seluruhnya atau bantuan itu untuk pembangunan fasilitas umum. Mengenai penggunaan dana itu, ia terlebih dahulu akan melakukan rapat dengan dinas terkait.

"Saya inginnya bantuan ini diberikan secara langsung kepada korban bencana melalui dinas sosial. Tetapi, nanti itu diputuskan saat rapat. Saya juga ingin mendengar pendapat dari dinas lain, baiknya digunakan untuk apa," kata dia.

Pemkab Ponorogo membuka empat rekening resmi untuk korban bencana tanah longsor di Desa Banaran. Rekening tersebut dibuka sejak awal April lalu.

Mengenai pembangunan hunian tetap bagi korban bencana tanah longsor, saat ini bantuan dana dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah turun dan diterima. Untuk besarannya yaitu masing-masing rumah mendapat bantuan Rp85 juta untuk pembangunan rumah yang telah ditentukan.

Dia menegaskan lamanya proses pembangunan hunian tetap ini disebabkan data dari masyarakat yang tidak konsisten. Jumlah korban yang dilaporkan ke masyarakat terus berganti yaitu awalnya 36, 39, dan 40. Selain itu, untuk mencari tanah di Desa Banaran juga sulit sehingga proses pembangunan tidak bisa segera dilakukan.

Mengenai berubah-ubahnya data korban, Pemkab memutuskan untuk korban yang akan dibangunkan hunian tetap yaitu sebanyak 39 keluarga. Yaitu terdiri 36 keluarga didanai Pemprov Jatim dan tiga keluarga didanai Pemkab Ponorogo.

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

5 hari ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

1 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Kembali Raih Predikat The Best Company to Work For in Asia untuk Ketujuh Kalinya

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah Catat Pertumbuhan Tertinggi Nasional pada Tahun 2025

Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.