LONGSOR PONOROGO : Ekskavator Spider Atasi Medan Sempit dengan Kemiringan hingga 90 Derajat

LONGSOR PONOROGO : Ekskavator Spider Atasi Medan Sempit dengan Kemiringan hingga 90 Derajat Ekskavator spider milik Basarnas Trenggalek diterjunkan di lokasi bencana tanah longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, selama proses pencarian korban tanah longsor. (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

    Longsor Ponorogo, satu unit ekskavator spider diterjunkan untuk mencari jasad korban bencana tanah longsor di Desa Banaran.

    Madiunpos.com, PONOROGO -- Tim SAR Gabungan menerjunkan sebelas unit ekskavator untuk mencari dan mengevakuasi korban bencana tanah longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo. Dari sebelas ekskavator yang diterjunkan, ada satu unit di antaranya yang berbeda dibandingkan yang lain yaitu ekskavator spider.

    Ekskavator spider merupakan milik Basarnas Trenggalek. Kalau warna ekskavator lain lebih didominasi warna kuning, warna bodi ekskavator spider didominasi warna oranye. Tampilannya pun berbeda dibandingkan ekskavator lainnya.

    Ekskavator spider ini menggunakan roda bukan rantai seperti ekskavator lainnya. Ada empat roda dan dua cakram yang ada di bagian bodi.

    Anggota Basarnas Trenggalek, Yoni Fariza, mengatakan ekskavator spider ini merupakan bantuan dari Basarnas Pusat sebulan lalu. Ekskavator spider ini terjun ke lapangan baru sekali yaitu di lokasi longsor di Desa Banaran Ponorogo.

    Secara tampilan fisik, kata dia, ekskavator spider memang berbeda dibandingkan ekskavator lainnya. Empat roda yang digunakan bergerak bisa bergeser ke kiri dan kanan. Selain itu, roda juga bisa naik dan turun sehingga lebih fleksibel dan menyesuaikan medan.

    "Rodanya sangat fleksibel, jadi ekskavator spider ini bisa masuk ke medan yang sempit dan kemiringan hingga 90 derajat," jelas dia kepada Madiunpos.com, Minggu (9/4/2017).

    Yoni menyampaikan karena menggunakan roda, ekskavator ini bisa berjalan di jalan raya dengan leluasa dan tidak merusak jalan. Sedangkan untuk tangan pengeruknya bisa memanjang hingga 10 meter sehingga memudahkan untuk menjangkau objek jauh.

    "Ekskavator ini memiliki tiga jenis tangan yaitu untuk mengeruk, memotong, dan memecah. Tapi di Desa Banaran ini kami hanya membawa satu tangan," jelas dia.

    Pengoperasian ekskavator spider ini, tambah Yoni, juga dilakukan dengan operasional digital. Sehingga operator ekskavator lebih dimudahkan dalam penggunaan alat ini.

    Selama di lokasi longsor Desa Banaran, kata dia, ekskavator spider ini mengeruk tanah dan membuat jalan di sektor A lokasi longsor. Ekskavator ini sudah berada di lokasi sejak hari pertama proses pencarian hingga akhir pencarian, Minggu.

    Di Jawa Timur, kata dia, baru Basarnas Trenggalek yang memiliki ekskavator spider. "Ini satu-satunya di Jatim, di daerah lain di Jatim belum punya," kata dia yang merupakan koordinator tim sektor A pencarian dan evakuasi korban longsor Desa Banaran.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.