Kategori: News

LONGSOR PONOROGO : Keluarga Korban Ikhlas Timbunan Tanah Longsor Jadi Kuburan Massal

Longsor Ponorogo, keluarga korban yang hilang menerima penghentian pencarian korban.

Madiunpos.com, PONOROGO -- Penghentian pencarian korban tanah longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, sejak hari Senin (10/4/2017), membuat 24 jasad korban tidak bisa dimakamkan secara layak. Namun, keluarga korban telah mengikhlaskan dan menerima timbunan tanah di Desa Banaran itu sebagai kuburan massal.

Kepala Desa Banaran, Sarnu, menuturkan sebelum ada penghentian pencarian korban, pihaknya bersama Tim SAR telah bertemu dengan seluruh keluarga korban. Dalam pertemuan itu, seluruh keluarga korban menerima keputusan tim yang menghentikan seluruh aktivitas pencarian 24 korban yang masih tertimbun.

"Keluarga sudah dikumpulkan dan diberi penjelasan. Karena medan sulit dan kemarin juga ada longsor susulan yang membahayakan keselamatan banyak orang. Jadi pencarian terpaksa dihentikan," kata dia saat ditemui Madiunpos.com di posko pengungsian korban tanah longsor di Desa Banaran, Senin (10/4/2017).

Sarnu menyampaikan setelah penghentian pencarian dihentikan berarti gundukan material tanah di lokasi itu menjadi kuburan massal bagi 24 jasad korban. Ke depannya gundukan tanah yang jadi makam itu akan diberi nisan atau penanda, ia mengaku belum mengetahuinya.

"Saat ini fokus ke relokasi dulu. Nanti kalau proses relokasi di rumah sementara sudah selesai, mungkin baru akan dilakukan doa bersama untuk para korban yang masih tertimbun," jelas dia.

Seorang keluarga korban, Ratun, 70, mengaku telah mengikhlaskan anggota keluarganya terkubur di gundukan material longsoran. Dia menerima pencarian korban dihentikan lantaran kondisi alam yang memang sangat berbahaya.

"Saya sudah ikhlas mas. Tidak apa-apa itu jadi kuburan anggota keluarga saya yang tertimbun longsoran," kata dia.

Ratun menyampaikan dalam musibah bencana tanah longsor itu, ia kehilangan delapan anggota keluarganya termasuk anak dan menantunya. Dia memerinci anak dan menantunya yang menjadi korban yaitu Poniran dan Prapti. Sedangkan enam kerabatnya yang hilang dalam bencana itu adalah Mujirah, Yati, Sipurnomo, Misri, Adnan, dan Pita.

Dia menuturkan delapan anggota keluarganya yang hilang itu hingga hari pencarian terakhir belum ditemukan dan masih tertimbun material longsoran.

Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

Rayakan HUT ke-2, Norma Aesthetic Clinic Madiun Tawarkan Diskon hingga 90 Persen

Madiunpos.com, MADIUN – Norma Aesthetic Clinic Madiun (NACM) merayakan hari jadinya yang ke-2 dengan menggelar… Read More

3 hari ago

Perkuat Integritas dan Inovasi Hukum, Divisi Legal PT Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia’s In-House Counsel Awards 2025

Madiunpos.com, NUSA DUA-PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di bidang tata kelola dan hukum, dengan… Read More

5 hari ago

Pegadaian Luncurkan Super Apps Tring!, Integrasikan Ekosistem Emas dan Keuangan Digital

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menandai babak baru transformasi digitalnya dengan meluncurkan super apps terbaru,… Read More

6 hari ago

Juara Microsoft Excel World Championship Indonesia, Tim Pegadaian Siap Berlaga di E-Sport Edutainment Dunia

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menorehkan prestasi gemilang dengan menyabet seluruh gelar juara di Microsoft… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Serahkan Hibah Sistem Teknologi Daur Ulang Air Hujan dan Air Wudu untuk Masjid Salman ITB

Madiunpos.com, BANDUNG — Komitmen Pegadaian terhadap lingkungan berkelanjutan di lingkungan kampus dan tempat ibadah semakin… Read More

2 minggu ago

Beri Layanan Sepenuh Hati, Contact Center Pegadaian Borong Penghargaan di Ajang ICCA 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang Indonesia Contact Center Association… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.