LOWONGAN KERJA : Daesang Akan Buka Pabrik Pemanis di Gresik atau Tuban

LOWONGAN KERJA : Daesang Akan Buka Pabrik Pemanis di Gresik atau Tuban Ilustrasi investasi. (IJIBI/Solopos/Istimewa)

    Daesang Corporation, induk usaha PT Miwon Indonesia, akan membuka pabrik pemanis buatan di Gresik atau Tuban. Berminat jadi pekerjanya?

    Solopos.com, SURABAYA — Daesang Corporation, perusahaan Korea Selatan induk usaha PT Miwon Indonesia, akan melebarkan sayap bisnisnya di Indonesia dengan mendirikan pabrik pemanis buatan di Jawa Timur (Jatim). Peluang kerja terbuka bagi warga Gresik atau Tuban.

    Kepala Badan Penanaman Modal (BPM) Jatim Lili Soleh Wartadipradja mengatakan instansinya telah mengeluarkan izin prinsip untuk ekspansi perusahaan asal Korea Selatan itu. Nilai investasinya sekitar US$40 juta. "Mereka memilih lokasi di Gresik atau Tuban, lokasi yang dekat dengan pelabuhan," katanya kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di Sutabaya, baru-baru ini.

    Menurutnya, kebutuhan bahan baku sweetener itu berupa jagung yang akan diimpor dan hasilnya bakal diekspor. Daesang sebelumnya sudah mendirikan empat perusahaan di Indonesia, yakni PT Miwon Indonesia di Gresik yang memproduksi monosodium glutamate (MSG) merek Miwon, PT Jico Agung di Jakarta Timur yang bergerak di bidang distribusi, PT Aneka Boga Nusantara di Jakarta Timur yang memproduksi makanan, dan PT Kirin Miwon Foods di Lampung Timur yang memproduksi bumbu masak.

    Pabrik Tiang Pancang
    Perusahaan asal Korsel lainnya yang akan berinvestasi dan tentu saja bakal membuka lowongan kerja bagi warga Jatim adalah Aju Corporation. Perusahaan modal asing (PMA) itu berencana mendirikan pabrik tiang pancang.

    Lokasi pabrik akan berada di Gresik atau Surabaya yang dekat dengan pelabuhan dan sumber bahan baku, yakni semen dari Semen Gresik atau Holcim. Perusahaan itu akan menanamkan modal US$80 juta.

    "Aju berencana memasarkan sebagian besar produknya di pasar domestik karena potensi pembangunan apartemen dan pabrik yang besar di Indonesia," tutur Lili.

    223 Proyek PMA
    Tahun ini, Pemprov Jatim mengincar realisasi investasi Rp160 triliun tumbuh 25% dari pencapaian tahun lalu di tengah penurunan performa penanaman modal provinsi itu selama dua tahun berturut-turut.

    Perinciannya, penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp70 triliun, serta PMDN nonfasilitas (UMKM) Rp90 triliun. Lili mengatakan target itu didasarkan pada penerbitan izin prinsip selama 2015 yang melesat 55,1% menjadi Rp171,5 triliun.

    Sepanjang tahun lalu, BPM telah menerbitkan izin prinsip untuk 223 proyek PMA senilai Rp130,3 triliun, 495 proyek PMDN senilai Rp41,2 triliun, dengan total penyerapan tenaga kerja 56.924 orang. "Kami akan terus mengejar calon investor yang sudah mengantongi izin prinsip agar merealisasikan investasinya," ujarnya.

    Realisasi investasi Jawa Timur (Jatim) tahun lalu turun 11,6% menjadi Rp128,2 triliun pada 2015 akibat perlambatan global dan penurunan daya saing.



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.