Madiun Kini Punya Kawasan Konservasi Burung, Warga Dilarang Bunuh Burung

Kota Madiun kini memiliki area konservasi untuk burung.

Madiun Kini Punya Kawasan Konservasi Burung, Warga Dilarang Bunuh Burung Sejumlah warga bercengkerama di hutan kota D’Arboretum yang kini menjadi kawasan konservasi burung, Kamis (30/1/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN — Kota Madiun kini memiliki area konservasi burung, terutama burung gelatik jawa. Ruang konservasi burung ini berada di hutan kota D’Arboretum di kawasan Pusat Pendidikan dan Pengembangan (Pusdikbang) SDM Perhutani.

    Kawasan ini memiliki ribuan pohon yang bisa jadi tempat tinggal berbagai jenis burung.

    Kepala Pusdikbang SDM Perhutani, Tristomo, mengatakan selama ini hutan kota D’Arboretum memang menjadi salah satu pabrik oksigen bagi masyarakat Kota Pendekar ini. Karena di area ini ada ribuan tanaman dan pohon.

    Kawasan D’Arboretum ini juga menjadi rumah bagi berbagai jenis burung. Salah satu jenisnya adalah gelatik jawa. Bahkan, Madiun bisa dikatakan menjadi wilayah endemik gelatik jawa karena burung jenis ini banyak berkembang di sini.

    “Kalau pagi di kawasan Pusdikbang ini ada segerombolan burung gelatik jawa dan kemudian menyebar mencari makan. setelah itu, mereka kembali ke sini lagi,” kata dia seusai peresmian area konservasi ini, Kamis (30/1/2020).

    Dengan melihat fakta-fakta tersebut, kata dia, lokasi itu kemudian diresmikan menjadi  area konservasi burung. Sehingga berbagai jenis burung bisa menjadikan taman kota seluas 7 hektare ini sebagai tempat tinggal. Masyarakat dilarang memburu dan membunuh seluruh burung di kawasan konservasi ini.

    Saat peresmian kawasan konservasi ini, ratusan ekor burung dari 24 jenis burung dilepas liarkan. Antara lain ada burung kepodang, gelatik jawa, selendang biru, takur, betet jawa, burung sikatan, dan lainnya.

    Tristomo menyampaikan kalau lahan konservasi ini berhasil dan berkembang nantinya diduplikasi di lokasi lain di Kota Madiun.

    “Mungkin nanti dikonsep per klaster. Kalau di sini klaster gelatik jawa, nanti di lokasi lain apa, itu bisa berbeda,” ujar dia.

    Dia juga berharap masyarakat dan para petani tidak menganggap burung-burung ini hama. Sehingga tidak sembarangan membunuh burung-burung tersebut. Kelestarian alam perlu djaga bersama.

    Wali Kota Madiun, Maidi, mendukung keberadaan kawasan konservasi burung tersebut. Menurutnya, Kota Madiun harus menjadi rumah bagi beraneka jenis burung. Untuk itu, selama ini pihaknya terus menanam berbagai pohon di Kota Madiun.

    “Ini bukan hanya untuk burung, tetapi juga manusianya. Bayangkan, berapa oksigen yang dihasilkan dari pohon-pohon ini untuk manusia,” kata dia.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.