Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang meraih medali perak di ajang Inventor's day 2020 dalam International Intellectual Property, Invention, Innovation, and Technology Exposition di Bangkok yang diselenggarakan pada 2-6 Februari 2020. (Antara)
Madiunpos.com, MALANG -- Enam mahasiswa Universitas Brawijaya (Unibraw) membuat aplikasi yang bisa mencegah keracunan makanan produk peternakan semisal daging, telur, dan susu. Aplikasi berbasis Android itu diberi nama Food Safety.
Keenam mahasiswa tersebut di antaranya Alfan Nurdin, Saskia Amalia Puspita Dewi, Rifaldi Fadilah, Siti Nur Ulpah, dan Himatul Ulya Al Ulumiyah. Mereka Fakultas Peternakan. satu lainnya adalah Muslimaturrahma dari Fakultas Kedokteran.
Menurut Siti Nur Ulpah, semula aplikasi ini dibuat untuk proyek Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang pengabdian masyarakat. Melalui aplikasi ini diharapkan bisa mengedukasi masyarakat mengenai produk peternakan.
Sebab, kata Ulpah, produk-produk hasil peternakan tersebut mudah rusak. Jika salah penanganan dan penyimpanan bisa menyebabkan keracunan pada makanan tersebut.
Canggih, Petani Madiun Bikin Alat Pengusir Tikus Pakai Gelombang Ultrasonik
"Jika tidak diterima di PKM, kami akan kembangkan sendiri. Salah satunya lewat kompetisi di Bangkok agar publikasinya makin meluas dan bisa diaplikasikan di masyarakat. Ini aplikasi pertama kami dan kemudian meraih perak di ajang internasional," katanya, seperti dilansir Antara, Kamis (13/2/2020).
Di ajang Thailand Inventor's day 2020 dalam International Intellectual Property, Invention, Innovation, and Technology Exposition di Bangkok yang diselenggarakan pada 2-6 Februari 2020 itu keenam mahasiswa Unibraw tersebut meraih medali perak.
Medali perak yang didapat dari kategori Application Based on Digital Transformation for Food Safety, Implementation as educational Facilities in Animal Science and Human Health (AFSA).
Tiket KA Lebaran Sudah Bisa Dipesan Mulai 14 Februari
AFSA merupakan aplikasi untuk mengedukasi masyarakat tentang cara penanganan food safety yang benar, khususnya produk peternakan.
Anggota tim lainnya, Alfan, menerangkan aplikasi butan mereka memiliki ada tiga ikon, yaitu tips, check product quality, dan profile.
Pada menu utama ada informasi mengenai produk peternakan, yaitu harga hingga kasus keracunan makanan.
Sedangkan di menu tips terdapat beberapa rekomendasi penanaman food safety, seperti penyimpanan, proses, rekomendasi masakan dari produk peternakan serta menu makanan dari negara lain.
Pasien DBD Membeludak, RSUD Dr Soedomo Trenggalek Kehabisan Kamar
Selain itu, pengguna juga bisa mengecek kualitas produk yang mereka miliki dengan mengirim chat kepada admin, sehingga mereka bisa mengetahui seberapa layak produk tersebut dapat dikonsumsi.
"Dari ajang di Thailand kami jadi tambah banyak wawasan, apalagi inovasi yang ditampilkan di ajang tersebut banyak sekali dari peserta. Dari Indonesia saja ada 88 tim," katanya.
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang dengan menerima penghargaan bergengsi Paritrana Award… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More
Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
This website uses cookies.