Manchester City Gagal Lagi, Perempat Final Liga Champions Jadi Momok Guardiola

Pep Guardiola selalu gaga membawa Manchester City menembus babak semifinal Liga Champions.

Manchester City Gagal Lagi, Perempat Final Liga Champions Jadi Momok Guardiola Kiper Manchester City, Ederson, tak mampu menghalau bola tendangan pemain Olympique Lyon, Dembele. (Twitter/@championsleague)

    Madiunpos.com. LISBON -- Harapan Pep Guardiola membawa Manchester City menjuarai Liga Champions tampak terbuka lebar setelah menyingkirkan Real Madrid di babak 16 besar. Di perempat final, mereka "hanya" akan menghadapi Olympique Lyon yang terbilang bukan tim kelas atas.

    Namun apa daya, nama besar saja rupanya tak cukup bagi Guardiola. City kandas setelah dikalahkan wakil Prancis itu 1-3 di perempat final Liga Champions di Stadion Jose Alvalade, Lisbon, Portugal, Minggu (16/8/2020) dini hari tadi. Hasil ini tak ayal membuat Guardiola memperpanjang catatan buruknya.

    Alasan ditunjuknya Guardiola menangani Man City pada Juli 2016 adalah agar tim ini berjaya di Eropa, bukan hanya di kancah domestik. Tapi harapan itu tak sepenuhnya terpenuhi. Jangankan menjuarai Liga Champions, Guardiola belum sekalipun mengantarkan Man City menembus babak semifinal.

    Para pemain Manchester City tumbang setelah dikalahkan Olympique Lyon di perempat final Liga Champions, Minggu (16/8/2020) dini hari WIB. (twitter/@Championsleague)

    Capaian ini lebih buruk dibanding saat City masih ditangani Manuel Pellegrini yang mampu menembus babak semifinal.

    Pada musim pertama Guardiola (2016-2017), Man City harus tersingkir di babak 16 besar. Kala itu, Man City berhadapan dengan AS Monaco dalam pertandingan dua leg dengan agregat 6-6. Namun, Man City kalah agresivitas gol tandang dan harus tersingkir.

    Tiga musim berikutnya, langkah Man City selalu terhenti di perempa tfinal. Pada musim 2017-2018 Man City disingkirkan Liverpool, kemudian 2018-2019 dihentikan Tottenham Hotspur, dan kini tumbang dari Lyon.

    Manajer Manchester City, Pep Guardiola, frustrasi. (JIBI/Solopos/Reuters)

    Sebelum menangani Man City, Guardiola tercatat telah tujuh kali tampil di babak perempatfinal Liga Champions bersama Barcelona dan Bayern Munich. Luar biasanya, dalam tujuh kesempatan tersebut, ia selalu berhasil membawa tim yang diasuhnya melaju ke semifinal.

    Momok Perempat Final

    Diakui Guardiola, menembus babak semifinal Liga Champions bersama Man City menjadi sebuah momok tersendiri. Meski begitu, ia percaya bahwa suatu hari nanti mampu melewati dinding besar ini bersama The Citizens.

    "Suatu hari kami akan menghancurkan celah ini untuk ke semifinal. Dalam 20 25 menit pertama kami kesulitan menemukan ruang untuk menyerang. Babak kedua baik-baik saja. Saya merasa kami lebih baik. Anda harus menjadi sempurna dalam kompetisi ini," jelas Guardiola, seperti dilansir dari laman resmi UEFA dan dikutip okezone.com.

    Pelatih Olympique Lyon, Rudi Garcia, bersorak seusai timnya mencetak gol ke gawang Manchester City. (JIBI/Solopos/Reuters)

    "Kami melakukan banyak hal bagus, tapi itu tidak cukup. Kami membuat kesalahan di kotak penalti pada saat-saat penting. Kami kesulitan menemukan ruang untuk menyerang," lanjut pelatih 49 tahun itu.

    Dengan gugurnya Man City di Liga Champions, maka The Citizens hanya memperoleh satu trofi saja di musim kompetisi 2019-2020. Adapun trofi yang didapat tersebut adalah Piala Liga Inggris.

    Bukan Cuma Keberuntungan

    Sementara itu, winger Lyon, Maxwel Cornet, menyebut kemenangan timnya atas Man City buah kerja keras, bukan keberuntungan belaka. Ia yakin kerja keras ini bakal diingat dalam waktu lama.

    Sadar kesebelasan asuhannya kalah kelas dibandingkan The Citizens, pelatin Lyon Rudi Garcia memilih bermain defensif sembari mengintip peluang lewat serangan balik. Skema serangan balik cepat berbuah manis pada menit ke-24 lewat kaki Maxwel Cornet.

    Man City sempat menyamakan skor pada menit ke69 berkat tendangan Kevin De Bruyne. Namun, Lyon berhasil menyarangkan dua gol lagi lewat pemain pengganti Moussa Dembele pada menit ke-79 dan ke-84. Les Gones menutup laga dengan keunggulan dua gol. Cornet jelas senang dengan kemenangan ini.

    Para pemain merayakan keberhasilan timnya menyingkirkan Manchester City. (Twitter/@championsleague)

    “Tidak setiap hari Anda bisa bermain di perempat final Liga Champions. Apa yang harus diingat dari laga ini adalah kami bermain luar biasa sebagai sebuah tim,” ujar Cornet.

    “Jika kami ada di sini sekarang, ini bukan soal keberuntungan. Kami bekerja sangat keras di lapangan latihan sebelum kembali ke pertandingan kompetitif. Anda bisa melihat malam ini kami bermain dengan penuh energi. Masih ada dua laga lain untuk dimainkan,” imbuh pria asal Pantai Gading itu.

    Sejarah Terulang

    Kemenangan itu membawa Lyon ke babak semifinal Liga Champions untuk kali kedua sepanjang sejarah klub. Cornet dan kawan-kawan mengulangi pencapaian pada 2009-2010. Kala itu, mereka juga sukses melangkah ke semifinal setelah menyisihkan sesama wakil Prancis, Bordeaux.

    Lawan yang akan dihadapi pada babak semifinal pun sama dengan satu dekade lalu, yakni Bayern Munich. Lyon tentu tidak mau mengulangi kepedihan 10 tahun lalu di mana mereka tumbang dengan agregat 4-0 dari FC Hollywood.

    Lyon akan kembali menjadi underdog pada laga yang akan dihelat pada Kamis 20 Agustus dini hari WIB di Stadion Jose Alvalade, Lisbon. Sebab, Bayern Munich mampu menampilkan performa kelas atas dengan membantai Barcelona 8-2.

    Dari keempat semifinalis, hanya Bayern Munich yang rutin berada di fase tersebut. Selain itu, The Bavarian juga menjadi satu-satunya mantan juara yang tersisa. Tiga tim tersisa, Paris Saint-Germain (PSG), Lyon, dan RB Leipzig, bahkan belum pernah menapaki partai final.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.