Masuk Musim Penghujan, BMKG Sebut Madiun Berpotensi Diguyur Hujan Es

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut puncak penghujan di wilayah Madiun Raya terjadi pada Januari hingga Februari 2022.

Masuk Musim Penghujan, BMKG Sebut Madiun Berpotensi Diguyur Hujan Es Pengendara menerjang hujan dengan intensitas sedang di Jl. Salak, Kota Madiun, Selasa (16/11/2021). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut puncak penghujan di wilayah Madiun Raya terjadi pada Januari hingga Februari 2022. Bahkan, wilayah Madiun berpotensi diguyur hujan es.

    Bukan hanya berpotensi diguyur hujan es, wilayah Madiun Raya juga berpotensi mengalami banjir, angin kencang, dan angin puting beliung. Untuk itu masyarakat diminta lebih waspada terhadap potensi-potensi bencana tersebut.

    Koordinator Bidang Observasi Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda, Rendy Irawandi, mengatakan saat ini wilayah Madiun dan sekitarnya sudah memasuki musim penghujan. Puncak musim penghujan kali ini diperkirakan terjadi pada Januari dan Februari 2022.

    Mayat Bayi Ditemukan di Makam Madiun, Berjenis Kelamin Laki-Laki

    “Curah hujan akan lebih tinggi. Ini karena faktor La Nina. Untuk itu perlu diwaspadai peningkatan potensi cuaca ekstrem seperti banjir, angin kencang, angin puting beliung, dan hujan es,” kata dia seusai rapat koordinasi antisipasi bencana hidrometeorologi di GCIO Kota Madiun, Selasa (16/11/2021).

    Dia menuturkan peningkatan curah hujan diperkirakan antara 20% sampai 30% dibandingkan curah hujan tahun lalu. Hujan dengan intensitas sedang juga diprediksi akan terjadi setiap hari.

    “Meski tidak deras, tetapi durasinya akan lebih panjang. Ini terjadi di hampir seluruh wilayah Jawa Timur ya,” katanya.

    Dia memperingatkan kepada masyarakat di wilayah Madiun terhadap potensi bencana yang akan terjadi saat hujan terjadi terus-menerus. Terlebih, sungai di Madiun menjadi pertemuan aliran air dari berbagai daerah seperti dari Jawa Tengah maupun dari daerah seperti Ponorogo.

    Geger! Mayat Bayi Ditemukan Membusuk di Kuburan Madiun

    “Jadi, hulu sungai [di Madiun] itu kan bukan dari wilayah Jatim saja. Tetapi juga dari Jawa Tengah, Bengawan Solo. Jadi perlu diwaspadai kalau intensitas hujan di Jateng tinggi dan di Jatim juga tinggi, tentu debit air akan lebih tinggi,” terangnya.

    Untuk itu, saluran-saluran air di wilayah perkotaan juga dipastikan tidak tersumbat. Sehingga ketika terjadi luapan air bisa segera teralirkan.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.