MEDIA SOSIAL : Penipuan Lewat Facebook Marak, Member Paguma Resah

MEDIA SOSIAL : Penipuan Lewat Facebook Marak, Member Paguma Resah Ilustrasi akun Facebook (emirates247.com)

    Media sosial Facebook digunakan untuk menipu membuat netizen resah.

    Madiunpos.com, MADIUN — Sejumlah member Grup Facebook Paguyuban Madiun (Paguma) menyatakan resah dengan adanya penipuan dari seseorang yang berkedok meminta pertolongan melalui aplikasi chatting di media sosial Facebook.

    Awalnya, member Grup Paguma Pramono Hadi menceritakan mendapat pesan dari salah satu pengguna Facebook tak dikenal. Dalam cerita yang dikirimkan lewat fitur chatting, pengguna akun tersebut mengaku orang Indonesia tetapi sudah lama tinggal di luar negeri dan telah berumah tangga dengan warga negara Inggris.

    “Friend mau tanya mungkin pernah ada yang pernah di-inbox orang ini. Inbox ke aku panjang. Singkat cerita dia asli orang indonesia tapi dah lama di luar negeri, diperistri orang inggris,” tulis Pramono Hadi di Grup Facebook Paguma yang dikutip Madiunpos.com, Senin (7/3/2016).

    Dia menceritakan pengguna akun Facebook tersebut mengaku sudah dikaruniai seorang anak dan hidupnya bahagia. Namun, suaminya mengalami kecelakaan hingga tewas dan mendapatkan uang dari asuransi senilai miliaran rupiah.

    “Kemudian, terus rumah tangganya mereka bahagia dengan satu anak. Bencana muncul suaminya kecelakaan terus mendapat asuransi miliaran pokok e uakeh. Karena terus direcoki keluarga suami masalah asuransi [keluarga suami ingin meminta uang asuransi suaminya]. Dia ingin kembali ke indonesia. Dia ingin saya membantu menyelamatkan uangnya [uang asuransi kecelakaan suaminya] dari pada direcoki terus keluarga suaminya,” tulis Pramono Hadi.

    Pramono Hadi dalam unggahannya tersebut juga heran mengapa zaman sekarang banyak penipu yang menggunakan media sosial sebagai alat untuk menipu. Akun yang diduga penipu itu juga meminta nama lengkap, alamat lengkap, dan nomor kartu tanda penduduk (KTP).

    Unggahan dari Pramono Hadi tersebut menjadi perbincangan hangat bagi member Grup Paguma lain. Sejumlah member pun menyampaikan pernah mendapatkan pesan yang diduga penipuan lewat chatting Facebook. Pantauan Madiunpos.com, Senin (7/3/2016) pukul 11.30 WIB, unggahan tersebut disukai 43 pengguna Facebook dan mendapat 100 komentar.

    Pengguna akun Facebook Heru Las Jasa Ibu juga pernah mengalami hal serupa. Tetapi, modus operandi yang digunakan penipu tersebut mengaku sebagai orang Inggris dan bekerja sebagai seorang tentara yang ditugaskan di Afganistan sebagai pengawal presiden.

    Dalam pesan yang disampaikan, penipu tersebut mengaku mendapat hibah dari presiden. Dan singkat cerita, penipu itu ingin menitipkan uang hibah itu ke Heru Las Jasa Ibu. Selanjutnya, penipu itu meminta nomor rekening dan uang tersebut mau ditransfer.

    Tetapi, karena menganggap itu sebuah penipuan, Heru Las Jasa Ibu tidak memberikan nomor rekening dan tidak menanggapi pesan dari penipu itu.

    “Saya juga pernah, tp modusnya lain. Dia ngaku orang Ingris, pekerjaannya sebagai tentara trus d tugaskan di Afganistan sbg pngawal presiden. Katanya dia mendapatkan hibah dr kpla ngara. Singkt cerita, dya pngen menitipkan uangnya ke saya. Dy minta no rkning saya, ktanya mau d transfer. Mikirku kenal ae ora kq rep nitip uang milyaran...,” tulisnya dalam kolom komentar.

    Pengguna akun Facebook Naufal Fikri Yusuf menceritakan saudaranya pernah menjadi korban penipuan dengan modus operansi seperti itu.

    Dia mengatakan saudaranya  mendapatkan pesan dari seseorang di Afrika Selatan yang intinya meminta pertolongan untuk mencairkan uang asuransi di Afrika Selatan. Penipu tersebut menggunakan tata bahasa yang bagus dan mengatakan akan memberikan kompensasi sejumlah uang dari pencairan uang itu.

    Selanjutnya, kata Naufal Fikiri Yusuf, saudaranya itu percaya dan berangkat ke Afrika Selatan yang dijanjikan akan difasilitasi kamar hotel. Tetapi, saat sampai di Afrika Selatan dan masuk ke kamar hotel yang dijanjikan penipu itu, ternyata di dalam hotel itu saudaranya dirampok oleh sekelompok orang.

    “Ada saudara sy juga pernah kena modus seperti itu minta tolong untuk mencairkan asuransi di afrika selatan dg tata bahasa yg bagus dg kompensasi dapet sekian persen dari warisan. Akhirnya saudara sy brangkat ke afrika selatan, difasilitasi hotel, ternyata di dalam hotel dirampok sm komplotan itu. Jadi ati2 aja mas,” tulisnya dalam kolom komentar.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.