Meski Sudah Untung Rp949 M, Investasi TLKM di GOTO Bukan Jangka Pendek

Namun perlu dipahami bahwa investasi TLKM pada GOTO bukan bertujuan untuk menghasilkan gain jangka pendek.

Meski Sudah Untung Rp949 M, Investasi TLKM di GOTO Bukan Jangka Pendek Paparan publik penawaran umum perdana saham atau IPO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. pada Selasa (15/3/2022). (JIBI/Bisnis Indonesia)

    Madiunpos.com, JAKARTA-Meski sudah menghasilkan untung Rp949 miliar, investasi TLKM di GOTO bukanlah untuk semata hasilkan gain jangka pendek. Demikian diungkapkan CEO Protemus Capital Wiljadi Tan di Jakarta.

    Ramainya diskusi pasar modal tentang investasi PT Telkom Indonesia (TLKM) melalui Telkomsel di PT Gojek Tokopedia (GOTO). Ada pendapat yang mengatakan timbulnya kerugian dan ada yang berpendapat malah keuntungan atas investasi tersebut.

    Secara komersial, besarnya investasi TLKM di GOTO adalah sebesar US$150 juta atas konversi CB dan US$300 juta atas konversi preferred stock option, sehingga total investasi adalah sebesar US$450 juta equivalent dengan Rp6,4 trilliun.

    Baca Juga: Keren, Telkom Jadi BUMN Pertama Raih Sertifikasi Great Place to Work

    Ketika hal itu dikonversi menjadi saham, maka perusahaan pelat merah itu memiliki 89.125 lembar saham atau 23,722,133,875 lembar setelah stock split, sehingga nilai buku investasi adalah sekitar Rp270/lembar saham.

    "Bila menggunakan harga penutupan minggu lalu Rp302/lembar, maka investasi TLKM tersebut menghasilkan gain sebesar Rp759 milliar. Bila menggunakan harga pasar sekarang sebesar Rp310/lembar per jumat ini pukul 14.00 maka keuntungan lebih besar lagi jadi Rp949 miliar," jelas  Wiljadi Tan di Jakarta melalui siaran pers yang diterima Madiunpos.com pada Jumat (27/5/2022).

    Baca Juga: Bukan Cari Cuan Harian atau Mingguan, Investasi di GOTO demi Prospek ke Depan

    Menurut Wiljadi Tan, karena pada saat penutupan buku per 31 Desember 2021, pencatatan harus menggunakan nilai wajar dan berdasarkan assessment nilai wajar saat itu adalah Rp375, maka pencatatan akuntansi harus membukukan gain atas selisihnya sesuai dengan metode FVTPL.

    Karena sejak awal tahun ini GOTO telah tercatat di bursa saham Indonesia, maka nilai wajar ditentukan dengan marked to market. Harga pasar GOTO masih akan berfluktuasi tergantung banyak faktor. Keuntungan dan kerugian akuntansi juga akan tergantung nilai pasar yang terbentuk.

    Namun perlu dipahami bahwa investasi TLKM pada GOTO bukan bertujuan untuk menghasilkan gain jangka pendek. TLKM sebagai korporasi teknologi komunikasi bertujuan memperoleh sinergi jangka panjang. baik sinergi berupa kenaikan pendapatan maupun peningkatan daya saing.

    Baca Juga: Prospek Telkom Masih akan Bertumbuh hingga Akhir Tahun

    "Menurut kami yang lebih penting adalah sinergi berupa competitiveness. TLKM perlu meleverage budaya kompetisi yang ada di GOTO, untuk dapat kelak menjadikan TLKM perusahaan teknologi komunikasi tingkat global dengan daya saing tinggi," kata dia.

    Ini adalah tujuan yang lebih strategis bagi TLKM. Sudah saatnya TLKM melakukan transformasi bisnis. GOTO yang relatif baru berdiri sudah dapat memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp358 trilliun.

    Sementara TLKM yang sudah berdiri sedemikian lama memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp416 trilliun.  Karena itu TLKM perlu meningkatkan daya saingnya sehingga dapat meningkatkan shareholders value.



    Editor : Astrid Prihatini WD

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.