Kategori: News

Nelayan Trenggalek Paceklik Ikan, Buruh Bekerja Tanpa Diupah

Nelayan Trenggalek mengalami paceklik ikan, para buruh tangkap ikan pun rela bekerja tanpa diupah.

Madiunpos.com, TRENGGALEK — Belasan buruh nelayan di pesisir Pantai Blado Munjungan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur (Jatim) mengaku rela bekerja seharian menarik jaring tarik sepanjang 3 km tanpa diupah jika hasil tangkapan ikan minim.

"Mereka [buruh nelayan] bekerja dengan sistem pengupahan bagi hasil tangkapan ikan. Jika seharian tidak mendapatkan ikan ya tentu mereka tidak akan mendapat bayaran," kata Toha, warga pesisir Munjungan di Munjungan, Sabtu (6/2/2016).

Ia mengungkapkan, sistem pengupahan bagi hasil tangkapan antara nelayan majikan selaku pemilik jaring sekaligus pemodal itu sudah menjadi tradisi turun-temurun. Bukan hanya di pesisir Munjungan, hal serupa juga diadopsi daerah pesisir lain, seperti Prigi, Pacitan, Popoh maupun Blitar.

"Buruh jaring tarik biasanya mendapat pembagian 25% dari total hasil tangkapan. Kalau tenaganya banyak, ya 25% itu dibagi rata," ujarnya.

Kerap Tanpa Hasil
Masalahnya, selama musim hujan yang telah berlangsung sejak akhir Desember 2015 volume tangkapan ikan nelayan menggunakan jaring tarik cenderung minim. Saat cuaca cerah, adakalanya tangkapan ikan nelayan jaring tarik melimpah. Namun, sebaliknya saat cuaca berubah buruk, angin kencang, serta ombak tinggi, tarik tak jarang para nelayan jaring tarik seharian tidak mendapat hasil.

"Sehari satu jaring tarik bisa ditebar di sepanjang perairan hingga tiga kali. Tapi juga tidak ada jaminan mereka akan mendapat hasil tangkapan ikan," timpal Asmungi.

Hingga Mei 2016
Sebagaimana pengalaman dan pengetahuan tradisional nelayan akan, cuaca buruk masih akan terus terjadi hingga April atau Mei 2016 mendatang. Namun, kondisi yang serba sulit itu tidak lantas membuat para nelayan setempat patah arang.

Tak sedikit kapal-kapal tradisional nelayan Pantai Blado nekat melaut meski tiap kali mereka pulang hanya menghasilkan beberapa ekor ikan berukuran sekepal tangan hingga paha orang dewasa. "Usaha kami hanya dar mencari ikan. Jadi mau tidak mau harus berusaha [mencari ikan] meski kami tahu itu sulit," katanya.

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

14 jam ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

7 hari ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

1 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Kembali Raih Predikat The Best Company to Work For in Asia untuk Ketujuh Kalinya

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.