Ngeri! Ketua KIPP Jatim Diancam Dibunuh, Diteror Kepala Kambing

Menurutnya, ini merupakan sebuah teror yang menjijikkan, dan sangat disayangkan dalam iklim demokrasi yang terbuka seperti ini masih ada upaya-upaya untuk meneror atau mengintimidasi lembaga pemantau pemilu.

Ngeri! Ketua KIPP Jatim Diancam Dibunuh, Diteror Kepala Kambing Kepala kambing hitam ditemukan dalam bungkusan plastik di depan rumah Ketua KIPP Jatim, Novli. (Suara.com)

    Madiunpos.com, SURABAYA-Rumah Ketua Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jatim, Novli Bernado Thysen, diteror kepala kambing dan surat ancaman pembunuhan.

    Kepala hewan tersebut dibungkus dalam plastik kresek merah dan masih berbau anyir darah. Tak hanya itu, juga ada sepucuk surat dengan nada ancaman yang ditujukan kepadanya.

    Novli menceritakan bungkusan itu ditemukannya kali pertama oleh Ibunya sekitar pukul 04.30 WIB, Senin (7/12/2020). Ibunya yang mengetahui hal tersebut segera membangunkannya untuk mengecek bersama-sama isi di dalam plastik merah tersebut.

    Miris, Siswi SMP Diperkosa di Kebun Tebu setelah Pesta Miras

    "Saat dilihat ternyata ada kepala kambing, lalu kemudian ada pesan di dalam kertas, seperti sebuah pesan untuk mengingatkan. Tulisannya itu gini, 'Kalau Tidak Mau Seperti Ini [kepala kambing] Jangan Banyak Bicara, Taman Harmoni 01'," kata Novli saat dihubungi, Senin (7/12/2020).

    Novli beserta keluarganya pun tak mengetahui siapa sebetulnya yang meletakkan bungkusan itu di halaman rumahnya. Selama ini gerbang rumah dia memang jarang dikunci.

    Menurutnya, ini merupakan sebuah teror yang menjijikkan, dan sangat disayangkan dalam iklim demokrasi yang terbuka seperti ini masih ada upaya-upaya untuk meneror atau mengintimidasi lembaga pemantau pemilu.

    Positif Covid-19, 20 Personel Polrestabes Surabaya Diisolasi

     

    Lapor Polisi

    "Karena tugas kami adalah untuk memantau proses Pemilukada Surabaya untuk lebih demokratis. Saya dalam posisi ini tidak bisa berspekulasi terhadap siapa pelaku yang berbuat demikian," ujarnya.

    Novli sudah melaporkan hal ini ke Polrestabes Surabaya untuk mendapatkan tindak lanjut dari teror yang dialaminya. Ia pun merasa diancam akan dibunuh, bahkan dipenggal seperti yang terjadi pada kambing hitam tersebut. Laporan itu dengan LP-b/127/XII/RES.18./2020/RESKRIM SPKT Polrestabes Surabaya.

    "Saya melaporkannya dalam bentuk intimidasi kepada saya. Laporannya sudah diterima, tadi saya didampingi pihak kepolisian selanjutnya ke ruangan Reskrim untuk proses penyidikan," tambahnya.

    Hujan 5 Jam, 6 Kecamatan di Kabupaten Madiun Banjir

    Dari pemeriksaan sementara yang dilakukan, Novli menyebut sampai saat ini belum ada pihak terlapor yang diketahui. Kepolisian akan melalukan penyelidikan lebih lanjut untuk mendalami kasus tersebut.

    "Saya sih tidak mau menuduh siapa-siapa. Mungkin karena saya terlalu vokal dalam melaporkan dugaan pelanggaran di Pilwali Surabaya 2020 ini. Biarkan polisi yang menyelidiki siapa pelakunya," pungkasnya.



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.