OLEH-OLEH MADIUN : Permintaan Brem Melonjak, Perajin Kurang Bahan
Oleh-oleh Madiun berupa penganan brem diminati menjelang Lebaran 2015.
Solopos.com, MADIUN — Produksi brem yang merupakan makanan khas Kabupaten Madiun, Jawa Timur meningkat signifikan, menjelang Lebaran 2015. Hal itu diakui para perajin di sentra industri rumah tangga brem Desa Kaliabu, Kecamatan Mejayan, dan Desa Bacong, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun.
"Permintaan brem saat Ramadan dan Lebaran selalu naik setiap tahunnya. Diperkirakan kenaikannya hingga lima kali lipat dari hari biasa," ujar seorang perajin brem di Desa Kaliabu, Ny. Jairah, kepada wartawan, Kamis (25/6/2015).
Menurut dia, pada hari biasa pihaknya memproduksi 1.000 bungkus brem. Akan tetapi, sejak awal Ramadan 2015 hingga Lebaran 2015 mendatang, ia bisa memproduksi hingga 5.000 bungkus per hari.
Brem-brem itu merupakan pesanan dari sejumlah toko oleh-oleh di kota dan Kabupaten Madiun. Pesanan juga datang dari luar kota, seperti Ngawi, Kediri, Nganjuk, dan Jombang.
Kurang Bahan
Meskipun pesanan sedang tinggi, masih terdapat kendala yang dihadapi oleh para perajin, yakni ketersediaan bahan baku baku brem, berupa sari tape beras ketan.
"Kami terkendala pembuatan bahan. Sebelum dijadikan brem, beras ketan itu kami jadikan sari tape terlebih dahulu," ungkapnya.
Perajin brem lainnya, Sulastri, mengatakan, masih ada sekitar 100 perajin brem yang tetap bertahan di Kabupaten Madiun. Industri rumah tangga tersebut sebagian berada di Desa Kaliabu, Kecamatan Mejayan, dan sebagian di Desa Bancong, Kecamatan Wonoasri.
"Kami sudah membuat brem secara turun-temurun sejak zaman nenek buyut. Permintaan brem memang ramai saat menjelang lebaran seperti sekarang ini," tutur Sulastri.
1 Kuintal/Hari
Menurut dia, pada saat seperti ini, produksi brem bisa mencapai 1 kuintal per harinya. Hal itu didukung dengan kondisi cuaca yang banyak sinar matahari, sehingga brem yang dicetak kotak-kotak cepat mengering.
Adapun untuk harga, brem tersebut dijual bervariasi, mulai dari Rp5.000 hingga Rp20.000 per bungkus. Tergantung dari ukuran besar dan kecilnya kotak kemasan.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
Editor : Rahmat Wibisono
Baca Juga
- Sambut Hari Diabetes Nasional, Bluder Cokro dan Tropicana Slim Hadirkan Roti Rendah Kalori
- Brem Khas Madiun Katanya Punya Manfaat Untuk Kecantikan, Apa Iya?
- HARGA KEBUTUHAN POKOK : Harga Daging Sapi dan Ayam Potong Bertahan Tinggi
- HARGA KEBUTUHAN POKOK : Dikepung Harga Rp120.000-an/Kg, Daging Sapi Madiun Tetap Rp90.000/Kg
- LEBARAN 2015 : Angka Kecelakaan di Situbondo Turun
- LEBARAN 2015 : Idulfitri, Malang Banjir Sampah
- LEBARAN 2015 : Tiket KA Jurusan Jakarta Kosong Hingga Senin
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.