Kategori: News

PAKAIAN IMPOR BEKAS : Inilah Pakaian Bekas Paling Laris di Madiun…

Pakaian impor bekas di Kota Madiun masih stabil laris meski sempat dilarang beredar oleh Menteri Perdagangan.

Madiunpos.com, MADIUN – Pakaian impor bekas tetap laris di pasaran Kota Madiun, Jawa Timur (Jatim) meski peredarannya sempat dilarang pemerintah sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 51/2015. Salah seorang pedagang pakaian impor bekas di Pasar Joyo, Kota Madiun, Supri, 46, mengatakan awul-awul masih diburu pembeli, terutama celana, kaus oblong, kemeja dan jaket.

Dia menyebut jaket atau sweter menjadi pakaian impor bekas yang paling laku terjual di Kota Gadis. Supri menyampaikan sebagian besar stok awul-awul tersebut didatangkan dari Tiongkok. “Masyarakat lokal mayoritas datang untuk mencari jaket atau sweter. Mereka banyak membeli jaket  karena cenderung punya kualitas bagus, namun dapat diperoleh dengan harga murah. Selain itu, model jaket dan sweter dari luar negeri lebih beragam,” kata Supri yang bertempat tinggal di Ponorogo, Jatim, tersebut kepada Madiunpos.com di lapaknya, Minggu (29/11/2015).

Supri menjelaskan jaket maupun sweter dari pakaian impor bekas dijual dengan harga mulai Rp15.000 per buah sampai Rp75.000 per buah. Dia mengatakan harga jaket maupun sweter bisa saja berbeda satu dengan yang lainnya karena disesuaikan dengan kondisi dan kualitas masing-masing pakaian. Menurut Supri, harga jual pakaian impor bekas masih bisa ditawar.

Senada dengan Supri, pedagang lain awul-awul di Kota Madiun, Soraya, 43, menyebut sebagian besar masyarakat yang datang ke penjual pakaian impor bekas untuk mencari jaket dan sweter. Sedangkan lainnya, lanjut dia, berminat untuk mencari atau membeli celana dan kaus oblong. Soraya mengatakan harga jaket atau sweter dari luar negeri lebih laris karena lebih murah ketimbang produk dalam negeri.

“Kualitas jaket maupun sweter dari pakaian impor bekas dengan hasil kerajinan dalam negeri mungkin sama-sama bagus, hanya harga dan motifnya berbeda. Saya melihat model jaket maupun sweter dari luar negeri lebih bervariatif dan harganya lebih terjangkau. Karena permintaan pasar cukup tinggi, pedagang jelas meminta distributor mengirim jaket dan sweter lebih banyak ketimbang celana atau kaus,” jelas Soraya.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

3 hari ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

4 hari ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

1 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.