Pakar Unair Sebut Ada Covid-19 Jenis Baru Asli Surabaya, Waduh...

Pakar Biologimolekuler Unair Surabaya menemukan Covid-19 mutasi baru yang baru ditemukan di Surabaya

Pakar Unair Sebut Ada Covid-19 Jenis Baru Asli Surabaya, Waduh... Pakar biomolekular Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih. (detik.com)

    Madiunpos.com, SURABAYA -- Virus Covona atau Covid-19 di tiap negara memiliki perbedaan karena adanya mutasi genetik. Oleh karenanya, dalam pembuatan vaksin corona perlu ada uji klinis di tiap negara sasaran. Tujuannya agar vaksin itu efektif melemahkan virus yang menjangkit di negara tersebut.

    Profesor Biologi Molekuler yang juga Wakil Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Bidang Penelitian Fundamental, Herawati Sudoyo, menjelaskan mutasi menyebabkan Covid-19 lebih mudah menginfeksi sel. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan SARS-CoV-2--virus corona penyebab Covid-19--menjadi tujuh tipe atau varian atau clade. Mereka adalah S, V, L, G, GH, GR dan O (lainnya). Tipe GH menjadi yang paling agresif.

    Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan kalau mutasi D614G pada Covid-19 telah teridentifikasi di Indonesia. Mutasi yang melahirkan varian G tersebut telah dibuktikan membuat kemampuan virus itu menginfeksi sel meningkat sampai sepuluh kali lipat dan kini mendominasi kasus Covid-19 di dunia.

    Paling Banyak Dikunjungi Warga, Ini Kelebihan Taman Mozaik Surabaya

    Selain mutasi D614G, virus corona juga bermutasi menjadi Corona lain yang sangat jarang ditemui, yakni tipe Q677H. Hal ini disampaikan Pakar Biomolekular Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih, mengklaim mutasi ini baru ada di Surabaya.

    "Ada dua mutan yang berdekatan dan dari peta sebaran di Indonesia, satu-satunya baru di Surabaya," ungkap Ni Nyoman yang juga Wakil Rektor I Unair, Minggu (30/8/2020), seperti dikutip dari detik.com.

    Mutan ini, kata dia, posisinya dekat dengan pemotongan purin (enzim protease yang dimiliki sel inang dalam hal ini manusia, tepatnya di sel paru-paru). Mutan tersebut ada bersama-sama dengan mutan D614G. Dari analisis pendahuluan, mutan baru ini membantu energi antara purin dan spike semakin tinggi. Artinya, purin akan meningkat kemampuannya untuk lebih baik.

    Vaksin Merah Putih Ditargetkan Uji Klinis Awal Tahun Depan

    Dalam waktu dekat bila analisis telah selesai, Ni Nyoman akan merilis temuannya itu ke dalam jurnal internasional karena temuan ini baru satu-satunya di Surabaya. "Ini menarik, apakah dua mutan ini berpengaruh tak cuma ke tingkat kecepatan penyebarannya tapi juga hal lainnya," papar Ni Nyoman.

    Minim Data

    Khusus untuk virus mutasi corona D614G, di Indonesia sudah terdeteksi sejak April. Hanya karena keterbatasan data, mutasi tersebut waktu itu belum dapat dimaknai apa-apa. "Sebulan setelah Indonesia terkonfirmasi ada infeksi COVID-19, mutasi virus sudah ada di Indonesia. Mungkin lebih dulu dari informasi yang ada di Malaysia," ujarnya.

    Di Malaysia, mutasi corona D614G ini disebut-sebut punya kemampuan menyebar 10 kali lebih cepat. Tapi sejauh ini, kata Ni Nyoman, belum ada kesimpulan apakah mutasi virus G614 berkaitan atau berdampak terhadap tingginya angka kematian pasien Covid-19 atau tidak.

    Bangkai Hiu Tutul Sepanjang 10 Meter Ditemukan di Pantai Jember

    Semula, Prof Ni Nyoman mengaku sempat mengira mutan D614G banyak terjadi di Surabaya mengingat peningkatan angka Covid-19 di Surabaya pada Mei-Juni begitu pesat. Bahkan sempat dikategorikan sebagai zona hitam.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.