Pandemi Covid-19, Waktu Tepat bagi UMKM Transformasi ke Digital

Dalam kurun waktu 14 Mei hingga 9 Juni 2020, jumlah perpindahan UMKM menuju digital mencapai 301.115 UMKM dan masih terus bertambah.

Pandemi Covid-19, Waktu Tepat bagi UMKM Transformasi ke Digital Seorang warga Kota Madiun membuka website Rekom Indonesia yang merupakan startup bikinan pemuda Madiun, Kamis (26/11/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Kementerian Bidang Perekonomian mengeluarkan data banyak pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang mulai melakukan transformasi digital di tengah pandemi Covid-19.

    Dalam kurun waktu 14 Mei hingga 9 Juni 2020, jumlah perpindahan UMKM menuju digital mencapai 301.115 UMKM dan masih terus bertambah. Hal tersebut tak lepas dari pola konsumsi masyarakat yang kini juga berubah. Masyarakat yang dulu lebih suka belanja langsung atau offline, kini lebih banyak berbelanja secara daring (online).

    Maka dari itu, kunci untuk bertahan bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah di masa pandemi adalah dengan beralih ke dunia digital.

    Bikin Mewek, Kisah Gilang Jadi Tukang Parkir demi Lunasi Kredit Motor Ayahnya

    Namun, tak bisa ditepis bahwa tak sedikit pelaku UMKM yang masih asing dengan perkembangan teknologi. Faktor seperti kurangnya kemampuan beradaptasi dengan digital hingga keengganan para pelaku UMKM mengubah gaya transaksi mereka, menjadi tantangan besar. Untuk itu, baik pemerintah maupun para penyedia aplikasi diharapkan mau terjun langsung merangkul mereka.

    Kepala UMKM Center Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia, T. M. Zakir Machmud, dalam Dialog Produktif dengan tema Naik Kelas UMKM Lewat Digitalisasi di Media Center Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Rabu (18/11/2020).

    Dalam dialog itu, Zakir menjelaskan bahwa pendampingan terhadap para pelaku usaha mikro kecil dan menengah dirasa penting untuk dilakukan, jika berbicara soal digital. Pasalnya, lingkungan (peer group) mampu membawa pengaruh besar dalam membantu pelaku UMKM untuk beradaptasi.

    Diduga Keracunan Jamur, 6 Orang Sekeluarga di Blitar Kritis

     

    Peluang Baru

    "Pendampingan tersebut bisa dilakukan melalui berbagai macam bentuk. Misalnya melalui training, coaching, gathering, konsultasi, yang pada intinya para  pelaku UMKM mampu mempersiapkan diri untuk menuju digital," kata Zakir.

    Dia menuturkan transformasi ke era digital sendiri, sesungguhnya sangat bermanfaat bagi para pelaku UMKM, terutama di era pandemi ini. Yang menuntut kondisi, di mana sulit untuk melakukan transaksi langsung ke konsumen maupun suplier. Digitalisasi, ke depan dirasa tak hanya akan membantu UMKM. Lebih dari itu, perubahan teknologi dipercaya mampu dalam menciptakan peluang baru yang berdampak pada munculnya lapangan kerja dan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat.

    Sementara itu, gambaran di Kota Madiun sendiri, saat ini dari 23.457 UMKM yang terdaftar, sebagian besar di antaranya juga beralih memanfaatkan digital untuk memasarkan produknya. Mulai dari penjualan, pemesanan, hingga promosi semuanya dilakukan lewat bantuan daring.

    Investasi Rp15 Miliar Berkedok Jual Beli Valas di Surabaya Dibongkar

    Berdasarkan keterangan resmi dari Kepala Seksi Pemberdayaan Usaha Mikro Dinas Penanaman Modal Pelayananan Terpadu Satu Pintu Koperasi Usaha Mikro (DPMPTSP KUM), Angga Wahyu Nurcahyo, UMKM yang ada di Kota Madiun yang sudah tergabung dalam komunitas, rata-rata memang sudah go digital. Komunitas tersebut merupakan kumpulan berbagai macam usaha mikro kecil dan menengah yang berada dibawah binaan DPMPTSP KUM.

    Angga menjelaskan komunitas binaan yang telah menerapkan go digital diantaranya, adalah Asosiasi UMKM Madiun, BBB, Hipmikimdo, PIRT, dan Komunitas Rajut. Sebagian besar yang beralih di dunia digital adalah mereka yang sudah mendapatkan pengarahan dan dibina oleh dinasnya. Baik binaan berupa pelatihan digital marketing maupun pemantauan secara berkala terkait pengembangan usaha. Prinsipnya, di tengah pandemi ini pihaknya selalu berupaya untuk memfasilitasi para pelaku UMKM agar tetap bertahan dan terus berproduksi.

    Sebagaimana yang diungkapkan oleh Kepala UMKM Center Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia T. M. Zakir Machmud dalam Dialog Produktif dengan tema ‘Naik Kelas UMKM Lewat Digitalisasi’ di Media Center Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), di mana dibutuhkan peran pendampingan untuk membantu para pelaku UMKM dalam beradaptasi di dunia digital, dikutip dari Katadata.co, pemerintah pusat juga telah menggaet berbagi pihak untuk mendigitalisasikan bisnisnya.

    Sekolah Tatap Muka Segera Dibuka, Siswa Senang namun Malas Bangun Pagi

     

    E-Commerce

    Salah satunya, meluncurkan aplikasi Bela Pengadaan dan mengalihkan 20% belanja negara untuk pengadaan barang kepada UMKM. Lalu, membuat program Pasar Digital (PaDi). Bahkan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan penjualan produk UMKM mencapai Rp 18,52 triliun.  Pemerintah juga telah  meluncurkan program Digital Kredit UMKM (DigiKU) pada Juli lalu (17/7/2020). Melalui program ini, Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) menyalurkan pinjaman Rp 4,2 triliun kepada satu juta UMKM.

    Bantuan pinjaman yang diberikan kepada pelaku usaha mikro kecil menengah tersebut hanya diberikan kepada UMKM yang bergabung dengan platform digital. Kebijakan ini diharapkan mampu mendorong pelaku usaha untuk berjualan online. Tak hanya itu, dengan adanya bantuan tersebut diharapkan mampu mempermudah perizinan seperti sertifikasi halal dan hak kekayaan intelektual.

    Selain itu, juga bisa memudahkan akses pembiayaan dan memperluas akses pasar, jika dikaitkan dengan ekosistem e-commerce. Dalam upaya mendukung percepatan digitalisasi bagi UMKM, pemerintah juga telah mempercepat pembangunan infrastuktur digital di daerah, agar penetrasi internet generasi keempat (4G) menjangkau setiap pelosok desa. Selain itu, memperkuat keamanan siber dan menciptakan perlakuan yang adil bagi UMKM. Tujuannya, yakni sebagai upaya untuk memperluas kapasitas UMKM di e-commerce. Selanjutnya mengarah ke daya saing global.

    Mempelai Wanita Positif Covid-19, Pernikahan di Ponorogo Sah tapi Resepsi Batal

    Berbicara tentang percepatan pembangunan infrastruktur digital di daerah, Pemerintah Kota Madiun juga telah membangun infrastruktur yang baik, demi terciptanya ekosistem digital yang baik pula. Salah satunya yakni melalui selain pelatihan dan pendampingan, pemerintah setempat melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun juga membantu para pelaku UMKM dengan program 1.500 titik wifi gratis yang ada di tiap pos kamling di seluruh Kelurahan di Kota Madiun. Adanya fasilitas wifi gratis diharapkan dapat semakin melengkapi upaya pengembangan UMKM di Kota Madiun.

    Tak hanya itu, demi mendukung UMKM untuk go digital, Bank Indonesia Cabang Kediri juga mengajak para pelaku UMKM di kawasan Madiun Raya untuk menggelar pameran virtual yang digelar pada 17 hingga 18 Oktober 2020 lalu.

    Dalam kesempatan itu, UMKM Virtual Expo yang digagas oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri terus berlanjut. Tak hanya berhenti memfasilitasi pameran saja, namun mereka juga mengelar webinar yang sarat akan informasi penting bagi para pelaku usaha. Seperti webinar di Hotel Aston Madiun pada Sabtu (17/10/2020) lalu. Mereka menggelar webinar mengusung tema strategi UMKM menembus pasar dunia. Dengan menghadirkan narasumber-narasumber yang memang ahli di bidangnya.

    Tak Puas Kinerja Jokowi, Mobil Ormas Berpelat Nomor RI 1 Terobos Mabes Polri

     

    Pasar Global

    Dalam kesempatan itu, mewakili Wali Kota Madiun Maidi, Sekda Rusdiyanto mengungkapkan saat ini UMKM berperan sebagai motor penggerak ekonomi masyarakat. Tak hanya itu, UMKM juga berperan menjadi tumpuan sumber sebagain besar masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan.

    "Keberadaan UMKM juga penting untuk menyerap tenaga kerja. Pemberdayaan UMKM harus mampu menghadapi tantangan global dengan meningkatkan inovasi produk dan perluasan pemasaran. Sehingga mampu bersaing secara global," jelasnya.

    Melalui webinar itu, Sekda Rusdiyanto berharap para pelaku UMKM mampu memperoleh informasi dan kiat yang dibutuhkan supaya para pelaku usaha bisa menembus pasar global.

    Ngebut dan Tabrak Truk di Tol Nganjuk, Pengemudi Avanza Meninggal

    Sementara itu, Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Rizal Mulyana, mengatakan berkaca dari expo-expo sebelumnya, pihaknya mampu membawa 170 sampel produk UMKM buatan lokal untuk bisa dipamerkan sekaligus dipasarkan di Belanda dan Australia.

    "Produk UMKM di Indonesia sangat punya potensi untuk bisa mendunia. Maka dari itu melalui expo ini kami berharap mampu dijadikan momentum untuk para pelaku UMKM mengambil peluang dan semakin berinovasi serta meningkatkan kualitas produk agar bisa mendunia," pungkasnya.

    Tak hanya itu, Komitmen Bank Indonesia untuk mengglobalkan produk UMKM tak hanya isapan jempol belaka. Pasalnya, Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Kediri kini tengah menggandeng tiga perwakilan diaspora Indonesia untuk mempromosikan produk-produk UMKM di wilayah Madiun Raya ke pasar luar negeri.

    Cek Pasanganmu! Ahli Tubuh Ini Ungkap Ciri Seseorang Selingkuh

     

    Diaspora

    Hal itu disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Kediri, Sofwan Kurnia, saat pembukaan UMKM Virtual Expo 2020 di Kota Madiun, Jumat (16/10/2020) lalu. Pihaknya menjelaskan tiga diaspora yang diajak bekerja sama untuk memasarkan produk UMKM tersebut berdomisili di Afrika Selatan, Qatar, dan Mesir.

    Konsep tersebut dianggap efektif dan tidak membutuhkan waktu lama untuk memasarkan produk-produk UMKM yang berasal dari Madiun Raya ke pasar internasional. Karena selain ada yang mempromosikan langsung, para diaspora juga punya andil dalam memperkenalkan ke pasar yang telah dikenalnya.

    "Kita ada tanda tangan MoU dengan perwakilan diaspora. Mereka nanti akan membawa contoh-contoh produk UMKM dan diperkenalkan di sana," jelasnya.

    Kacang Tidak Memicu Munculnya Jerawat, Inilah Manfaat dan Dampak Kacang-Kacangan

    Lebih lanjut, Sofwan mengatakan untuk saat ini tahapan kerja sama yang dilakukan baru sebatas tahap memperkenalkan produk. Sehingga belum ada target transaksi yang bisa disebutkan. Untuk diketahui, sebelumnya, konsep seperti ini sudah diterapkan di wilayah eks Karesidenan Kediri yang juga difasilitasi Bank Indonesia.

    Untuk di Kediri yang digandeng adalah diaspora dari Australia dan Belanda. Bahkan sudah ada diaspora dari Belanda yang memesan produk UMKM di Kediri untuk dikirimkan. Di mana jumlah masyarakat Indonesia yang ada di sana berjumlah sekitar 17.000 orang. Artinya merupakan pasar yang besar untuk promosi produk.

    "Bayangkan kalau produk sambal pecel, kebutuhan mereka untuk sambal pecel, dalam setahun berapa kilogram itu,” ujar Sofwan.

    Mengenal Sosok Sartono, Pencipta Lagu Hymne Guru Asal Madiun

    Dengan menggandeng diaspora, diharapkan mampu membuka jalan para pelaku UMKM lokal untuk bisa berdagang di pasar luar negeri. Sehingga produk UMKM tak hanya berjaya di level dalam negeri saja, namun bisa merambah hingga level internasional.

    Rekom Indonesia

    Sementara itu, upaya mendukung para pelaku usaha mikro kecil menengah itu tak hanya datang dari instansi pemerintahan terkait, di Kota Madiun, dukungan tersebut hadir dari para putra daerah yang membuat inovasi di bidang teknologi yang dapat memudahkan para pelaku usaha mikro kecil menengah untuk berekspansi.

    Yaitu melalui hadirnya, sebuah aplikasi online yang diberi nama Rekom Indonesia. Bersama dengan timnya, Fauzi Ghozali mengembangkan sebuah aplikasi online yang mewadahi para pelaku UMKM di Kota Madiun dan sekitarnya untuk mempromosikan dan menjual barang-barang produksi milik usaha mikro kecil menengah itu.

    Sederhana, Inilah Rempah-Rempah untuk Menurunkan Darah Tinggi

    Meski baru seumur jagung, Fauzi mengatakan aplikasi yang diberi nama Rekom Indonesia itu, telah memiliki lebih dari 150 mitra dan 500 lebih pengguna yang aktif memanfaatkan aplikasi tersebut. Pria lulusan Informatika IPB itu optimistis jika para pelaku UMKM di Kota Madiun khususnya, mampu bersaing dengan produk-produk UMKM dari kota lainnya.

    Berbagai macam produk UMKM sudah bergabung dengan marketplace yang dibuatnya. Mulai dari produk kerajinan, makanan, minuman, sembako, hingga fashion.

    "Besar harapan kami, semua UMKM bisa fokus dan terus berinovasi mengembangkan produk. Untuk pemasaran serahkan ke kami. Dengan begitu UMKM di daerah bisa semakin maju," ungkapnya.

    Jadi Tersangka Suap Ekspor Benih Lobster, Edhy Prabowo Minta Maaf ke Ibu dan Presiden

    Startup, lanjutnya, muncul karena adanya masalah. Maka dari itu, dengan adanya inovasi marketplace yang dibentuknya itu diharapkan mampu menyelesaikan masalah tersebut. Selain itu, dirinya juga berharap mampu mendorong UMKM daerah agar terjun di dunia digitial. (ADV)



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.