Kategori: News

PASAR TRADISIONAL PONOROGO : Awas! Sejumlah Makanan di Pasar Legi Ponorogo Ini Kandung Zat Berbahaya

Pasar tradisional Ponorogo, BPOM Surabaya menemukan sejumlah makanan di Pasar Legi Ponorogo yang mengandung zat berbahaya.

Madiunpos.com, PONOROGO--Balai Besar Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya menemukan sejumlah makanan di Pasar Legi Ponorogo mengandung zat berbahaya yang bisa mengganggu kesehatan tubuh. Untuk itu, masyarakat diimbau untuk lebih waspada saat berbelanja makanan.

Anggota staf Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen Balai Besar BPOM Surabaya, Umi Barokah, mengatakan dari 40 makanan yang dijadikan sampel untuk pengujian, ada beberapa makanan yang positif mengandung zat berbahaya. Zat berbahaya itu seperti boraks, formalin, dan pewarna tekstil yang berbahaya bagi tubuh.

"Dari 40 sampel makanan yang masuk di uji makanan, ada beberapa jenis makanan yang ternyata mengandung zat kimia yang berbahaya bagi tubuh. Satu sampel mengandung boraks, satu sampel mengandung formalin, dan satu sampel mengandung perwana tekstil," kata dia kepada wartawan di Pasar Legi Ponorogo, Kamis (28/7/2016).

Umi menyampaikan makanan yang mengandung boraks yaitu kerupuk puli, kerupuk rambak, dan janggelan. Untuk makanan yang mengandung pewarna tekstil yaitu beberapa jenis kerupuk. Sedangkan makanan yang mengandung formalin yaitu ikan kering.

Sebenarnya makanan yang mengandung formalin bukan hanya ikan kering, tetapi beberapa jenis mi juga mengandung zat berbahaya tersebut. Namun, untuk mie yang mengandung formalin biasanya dijual pada malam hari untuk berbagai jenis kuliner.

"Kami pastikan untuk mie yang beredar di wilayah Jawa Timur sebagian besar mengandung formalin. Mie tersebut biasanya untuk berbagai makanan jadi," jelas dia.

Menurut dia, sebenarnya bahan-bahan kimia yang terkandung dalam makanan tersebut tidak langsung berpengaruh terhadap kesehatan tubuh manusia. Tetapi, zat berbahaya yang terkandung dalam makanan itu biasanya mengendap dan baru berpengaruh terhadap kesehatan tubuh pada 15 hingga 25 tahun ke depan.

"Sekarang ini banyak makanan yang mengandung bahan berformalin. Jadi, ketika ada anak-anak yang mengalami gagal ginjal, ya karena sejak kecil anak tersebut sudah sering mengonsumsi makanan berformalin atau mengandung zat kimia yang berbahaya," terang dia.

Ahmad Mufid Aryono

Dipublikasikan oleh
Ahmad Mufid Aryono

Berita Terkini

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

2 hari ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

3 hari ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

1 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.