Pemasok Barang di Kota Kediri Diimbau Tak Pasang Harga Tinggi

Pemasok Barang di Kota Kediri Diimbau Tak Pasang Harga Tinggi Pedagang bumbu dapur Pasar Peterongan, Semarang, Jateng, Senin (27/2/2017).(JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

    Pemkot Kediri pantau stabilitas harga kebutuhan pokok menjelang Ramadan.

    Madiunpos.com, KEDIRI -- Pemerintah Kota Kediri bersama Polresta Kediri melakukan inspeksi mendadak di dua pasar yaitu Pasar Setono Betek dan Pasar Pahing Kota Kediri, Jumat (19/5/2017). Sidak ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas harga serta kualitas dan kuantitas barang yang ada di pasar.

    Dalam sidak yang dilakukan menjelang puasa Ramadan ini dilakukan secara langsung Wakil Wali Kota Kediri, Lilik Muhibbah, Kasat Binmas Polresta Kediri, AKP Kus Sumardi, Kepala Perwakilan BI Kediri, Djoko Raharto, dan Kepala Badan Pusat Statistik Ellyn Brahman.

    Komoditas barang yang dilihat yakni barang kebutuhan sehari-hari seperti beras, minyak goreng, telur, gula, bawang, cabai, daging ayam, dan daging sapi.

    Wakil Wali Kota Kediri, Lilik Muhibbah, mengatakan sidak pasar ini selain dalam rangka untuk persiapan pada bulan Ramadan juga untuk persiapan Lebaran. Tujuannya untuk mengetahui harga barang kebutuhan pokok yang ditetapkan pedagang sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah atau tidak.

    Dia menuturkan dari sidak tersebut didapati bahwa harga barang kebutuhan pokok dari pedagang mengalami kenaikan antara Rp500 hingga Rp1.000. "Alhamdulillah harga bahan pokok di Pasar Setono Betek dan Pasar Pahing tidak mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan. Masih standar, kalau ada kenaikan sedikit itu wajar," kata dia yang dikutip Madiunpos.com dari laman polreskedirikota.com, Jumat.

    Selain melihat stabilitas harga, dalam sidak itu juga ditemukan timbangan pedagang yang tidak sesuai standar.  Untuk itu, petugas akan melakukan tera ulang dan memberikan segel.

    "Kita upayakan untuk segera melakukan pengecekan ulang atas timbangan tersebut," jelas dia.

    Dalam sidak itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Djoko Raharto, mengimbau kepada pemasok barang di pasar tradisional agar tidak memasang harga tinggi. Hal ini sangat berpengaruh pada harga barang sampai ke tangan konsumen.

    Menurut dia, kalau harga dari pemasok sudah tinggi maka pengecer akan kesulitan menentukan harga barang. "Kalau harga tinggi, tingkat daya beli konsumen akan menurun," ujar dia.

    Operasi pasar bulan Ramadan akan dilaksanakan secara serentak di tiga kecamatan dan 46 kelurahan di Kota Kediri selama 15 hari mulai tanggal 29 Mei 2017. Barang kebutuhan pokok yang dijual antara lain beras, telur, gula, dan minyak.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.