Pemkot Jalin Kerja Sama dengan Pabrik Konveksi di Jakarta, Begini Respons Pedagang Madiun

Pedagang konveksi lantai II Pasar Besar Madiun menyambut positif rencana Pemkot Madiun yang akan memfasilitasi dalam mengakses suplai di Pasar Tanah Abang, Jakarta.

Pemkot Jalin Kerja Sama dengan Pabrik Konveksi di Jakarta, Begini Respons Pedagang Madiun Seorang pedagang konveksi di Pasar Besar Madiun menunggu pembeli, Sabtu (12/3/2022). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Pedagang konveksi lantai II Pasar Besar Madiun menyambut positif rencana Pemkot Madiun yang akan memfasilitasi dalam mengakses suplai di Pasar Tanah Abang, Jakarta. Namun, pedagang tidak bisa hanya mengandalkan suplai barang fesyen dari satu tempat saja.

    Seperti diketahui, Dinas Perdagangan Kota Madiun berencana membuat kerja sama dengan Perumda yang mengelola Pasar Tanah Abang terkait kebutuhan suplai barang konveksi di Pasar Besar Madiun (PBM). Nantinya kebutuhan barang di pusat konveksi PBM akan mengambil dari produsen di Pasar Tanah Abang.

    Pedagang konveksi PBM, Sri Sunarsih, mengatakan selama ini dirinya menyuplai barang dagangannya dari distributor yang datang langsung menawarkan barang ke pasar.

    “Kalau selama ini, barang dagangan saya ada yang dari Solo, Kudus, Surabaya, dan lainnya. Ada juga yang dari Tanah Abang, tapi lewatnya sales,” kata dia, Sabtu (12/3/2022).

    Terima 2.500 Vaksin Covid-19 Kadaluwarsa, Dinkes Madiun Pastikan Belum Didistribusikan

    Sri menyambut baik ketika nanti bisa dihubungkan dengan produsen barang-barang konveksi dari Tanah Abang. Sehingga pedagang di PBM bisa mendapatkan barang fesyen terbaru dengan harga yang murah.

    Dengan mendapatkan barang yang murah, tentu berdampak pada harga penjualan. Sehingga nantinya barang fesyen yang dijual di PBM bisa lebih bersaing dan dilirik konsumen.

    “Kalau barang di pasar itu semisal harganya terlalu mahal juga enggak dilirik konsumen,” ujarnya.

    Meski demikian, Sri meminta supaya dibebaskan dalam hal penyediaan barang dagangan. Hal ini karena setiap pedagang memiliki manajemen barang sendiri-sendiri dan tidak bisa disamakan.

    Semakin Cantik! PSC Madiun Ditambah Dua Gapura Senilai Rp541 Juta

    Dia mengakui tren dunia fesyen sangat dinamis. Untuk itu, para pedagang konveksi dituntut untuk lebih paham terkait tren.

    “Saya sendiri selalu ngikuti tren ya. Saya menjual barang yang itu dicari konsumen. Kalau tidak seperti itu ya enggak akan dilirik konsumen. Semisal saat menjelang Lebaran, saya biasanya mencari tahu apa tren yang diminati,” terang pedagang yang sudah berjualan di PBM belasan tahun itu.

    Ketua Paguyuban Pedagang PBM, Imam Suparno, mengatakan pemkot akan mengajak puluhan pedagang konveksi PBM untuk belajar ke Pasar Tanah Abang. Pedagang yang diberangkatkan merupakan perwakilan dari masing-masing jenis konveksi.

    “Ada nanti yang mewakili dari pedagang pakain cowok, pakain cewek, daster, mukena, pakaian anak-anak, dan lainnya,” kata dia.

    Terkait nantinya suplai barang konveksi akan dari Tanah Abang, Imam mengatakan hal itu tergantung minat masing-masing pedagang. Namun, ketika barang yang ditawarkan dari Tanah Abang memiliki harga yang lebih murah tentu akan memberikan dampak positif bagi pedagang.

    Terima 2.500 Vaksin Covid-19 Kadaluwarsa, Dinkes Madiun Pastikan Belum Didistribusikan

    “Pasar Tanah Abang itu kan jadi rujukan dari berbagai daerah ya. Kalau nanti dapat barang yang lebih murah dan model yang tidak ketinggalan, tentu ini menjadi peluang ya,” ujarnya.

    Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun, Ansar Rasidi, menyampaikan rencana kerja sama antara Pemkot Madiun dengan produsen tekstil di Pasar Tanah Abang tinggal selangkah lagi. Melalui kerja sama ini, para pedagang PBM akan diberi akses untuk mengambil barang konveksi dari produsennya langsung.

    “Karena ini belinya di pabrik langsung bukan ke pedagang. Kita akan mampu bersaing di harga. Sehingga nanti barang konveksi yang dijual di Pasar Besar Madiun bisa lebih murah,” kata dia, Rabu (9/3/2022).

    Meski nanti sudah dibuka akses ke produsen, Ansar menyampaikan pedagang juga dibebaskan untuk mencari barang dari produsen lain. Hal ini mengingat kebutuhan dari masing-masing pedagang berbeda-beda.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.