Pemprov Jatim Upayakan Keringanan Pembayaran Utang

Pemerintah Provinsi Jatim mengupayakan keringanan pembayaran utang bagi pengusaha agar bisa bertahan.

Pemprov Jatim Upayakan Keringanan Pembayaran Utang Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak berbincang di sela konferensi pers di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (27/3) malam. (Antara)

    Madiunpos.com, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupaya meminimalkan dampak ekonomi akibat dampak wabah corona. Pemprov Jatim mengupayakan restrukturisasi kredit. Khususnya bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).

    Diharapkan perbankan bisa memberikan keringanan pembayaran utang para pengusaha yang terdampak pandemi corona.

    Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, mengatakan keringanan pembayaran utang ini  agar pelaku ekonomi kecil tidak kehilangan usahanya.

    Masuk Zona Merah Corona, Pedagang Sayur dari Magetan dan Madiun Dilarang Masuk Ponorogo

    "Untuk itu, kami tadi pagi menggelar rapat koordinasi virtual dengan seluruh bupati dan wali kota. Kami mengundang narasumber dari Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan. Serta Perbendaharaan Negara wilayah Jawa Timur," ujarnya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (27/3/2020), seperti dilansir Antara.

    Menurut dia, rapat tersebut fokus menelaah restrukturisasi kredit seperti apa yang bisa segera dilakukan.

    "Total aset dihitung, total pinjaman sebulan bisa mencapai Rp10 triliun. Selain itu, ada kredit dana bergulir dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kami mengupayakan regulasinya agar kredit bisa direstrukturisasi dan itu nanti tergantung bank-nya juga," katanya.

    Tetap beroperasi

    Emil mengatakan sebesar 30 persen perekonomian Jatim bergantung pada sektor industri. Dia berharap pabrik yang mempekerjakan 800.000 lebih karyawan tetap bisa beroperasi di tengah mewabahnya Covid-19.

    Empat PDP Asal Madiun Negatif Corona, 2 Lainnya Masih Dirawat

    "Kami tadi juga mengkaji kondisi pelaku ekonomi menengah yang saat ini sedang kesulitan bahan baku. Untuk mengatasinya, Disperindag sedang mengupayakan substitusi bahan baku," katanya.

    Pemerintah Provinsi Jawa Timur, lanjut dia, saat ini juga sedang mengupayakan jalur pemasaran alternatif.

    Suami Arumi Bachsin itu mencontohkan di tengah pandemi Covid-19 masyarakat sudah tidak pergi ke mal. Padahal pelaku usaha biasanya menjual produknya di mal dan tempat-tempat wisata.

    UN 2020 Ditiadakan, Stasiun Madiun Pun “Berubah” Nama

    "Industri makanan dan minuman saat ini juga sulit karena biasanya bergantung pada pariwisata," kata mantan Bupati Trenggalek tersebut.

    Selain itu, masyarakat yang biasanya membeli kebutuhan pokok di pasar tradisional, kini memilih menunggu pedagang yang mendatangi mereka.

    "Sejak diterapkan kerja di rumah sebagai dampak dari pandemi Covid-19 sedang diupayakan pemasaran jalur alternatif, salah satunya lewat online atau daring," katanya.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.