Kategori: News

PENGANIAYAAN JOMBANG : Inilah Risiko Bangunkan Orang Sahur Pakai Petasan

Penganiayaan Jombang, seorang remaja babak belur dihajar warga lantaran bangunkan orang sahur sambil nyulut petasan.

Madiunpos.com, JOMBANG – Nah, ini bukti petasan tidak membawa manfaat. Seperti dialami Jordi Akbar Ibrahim, 15. Dia babak belur dihajar massa gara-gara warga terganggu suara petasan.

Remaja yang tinggal di Desa Sawahan, Kecamatan/Kabupaten Jombang, ini sebenaranya berniat baik dengan mengikuti patroli untuk membangunkan warga yang hendak makan sahur.

Jordi mengatakan, seperti biasa saat bulan Ramadan, sekitar pukul 02.00 WIB, Minggu (28/6/2015), dirinya mengikuti patrol keliling kampung Sawahan. Bersama dengan belasan teman sekampungnya, grup patrol ini sesekali menyulut petasan di jalan.

Suara petasan yang menyalak dini hari itu menyulut emosi dua orang tetangganya, yakni Sumariyono dan Darto. Melihat dua pria itu mendekat, rekan-rekan Jordi pun kabur ketakutan. Namun sial bagi Jordi. Dia justru lari ke arah yang salah sehingga tertangkap Sumariyono.

"Kami memang main petasan, tapi endak ditaruh di rumah orang, hanya di jalan. Saya tadi mau lari, saya dihadang, didekap kemudian ditonjokin, saya berusaha melepaskan diri tapi tidak bisa," kata Jordi kepada wartawan.

Menurutnya, tak hanya Sumariyono yang tega memukulinya, Darto juga sempat melayangkan tendangan ke tubuhnya. "Kepala saya semua sakit, saya juga sempat diseret," imbuhnya.

Sumariyono yang dikonfirmasi, tak menampik telah memukuli Jordi. Menurutnya, pemukulan itu dilakukan secara spontan lantaran kesal dengan ulah para remaja yang kerap menyulut petasan saat patroli. Ia menyebut apa yang dilakukan patroli sahur itu ibarat teror.

"Teror ini sudah 3 kali puasa ini, mereka menyulut petasan, setelah menyulut lari. Jengkelnya mertua saya ini sakit jantung," ungkapnya.

Pria yang berprofesi sebagai sopir panggilan ini mengaku menyesali perbuatannya. Dia sudah berusaha meminta maaf ke keluarga korban. Namun, upaya tersebut tak menghentikan langkah hukum yang ditempuh keluarga Jordi.

"Saya sudah meminta maaf ke keluarga korban, mengantar berobat ke rumah sakit. Namun tetap dilaporkan ke polisi," sebutnya.

Sementara kerabat korban, Endro Setiawan menegaskan pihak keluarga telah melaporkan dugaan penganiayaan ini ke Polsek Jombang Kota. "Sudah laporan ke polisi, sudah visum juga. Kata polisi akan diproses Senin besok (29/6/2016)," tandasnya

Aries Susanto

Dipublikasikan oleh
Aries Susanto
Tags: petasan

Berita Terkini

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

4 hari ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

5 hari ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

2 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.