PENYAKIT DBD MADIUN : Dihantui Nyamuk Aedes Aegipty, Inilah Permintaan Warga

Penyakit demam berdarah (DBD) yang menyerang sejumlah warga Kota Madiun benar-benar menghantui. Warga berharap ada langkah kongkret dari Pemkot Madiun.

Madiunpos.com, KOTA MADIUN—Ketua RT 044/ RW 015, Kelurahan Pandean, Kecamatan Taman, Winarno mengatakan bahwa warganya selama ini sudah cukup rajin kerja bakti bersih-bersih di lingkungan tempat tinggal.

Kerja bakti juga difokuskan pada upaya memutus siklus mata rantai penyebaran nyamuk Aedes Aegipty.

Langkahnya antara lain menguras bak-bak penampungan, menutupi tempat-tempat yang bias menimbulkan genangan air, serta membersihkan secara rutin tempat penyimpanan air di rumah warga ketika ditemui Madiunpos.com di kediamannya, Minggu (11/1/2015).

Terkait itulah, sambung Winarno, pihaknya dan warga berharap ada langkah kongret untuk menumpas penyebaran nyamuk Aedes Aegipty. Salah satunya, kata dia, misalnya denggan pengasapan atau fogging.

Winarno mengatakan, serangan nyamuk Aedes Aegipty wilayahnya sudah sangat meresahkan.

Pasalnya, selama beberapa tahun belakangan, wilayahnya cukup aman dari penyakit DBD.

‘’Baru kali ini ada yang kena DBD, sebelumnya tidak pernah,’’ ungkapnya.

Ia mengatakan, salah satu warganya yang masih berstatus pelajar SMA terpaksa menjalani rawat inap di Paviliun Merpati RSUD dr Soeodono karena serangan nyamuk Aedes Aegipty.

Hal itu secara tak langsung membuat warga lainnya ikut waswas karena dampaknya bisa sampai merenggut nyawa.

Serangan nyamuk Aedes Aegipty di Kecamatan Taman rata-rata ialah warga berusia remaja antara 13-20 tahun.

Di Kelurahan Manisrejo tepatnya di wilayah RT 039 dan RT 048/ RW 010 Jalan Pondok Manis III, Kelurahan Manisrejo, lima remaja juga ambruk karena serangan DBD.

Mereka ialah Belia Citra Rahmadani, 20, adiknya Chiko Ragila Ramadani, 17, Belani, 19, Dimas, 13, Dwi, 22.

Kunjungi lebih banyak berita Madiun Raya di http://madiunpos.com.