PEREMPUAN PERKASA MADIUN : Tak Lulus SD, Perempuan Ini Mampu Dirikan Usaha Hingga Produknya ke Mancanegara

PEREMPUAN PERKASA MADIUN : Tak Lulus SD, Perempuan Ini Mampu Dirikan Usaha Hingga Produknya ke Mancanegara Kasiyem, adalah seorang pendiri usaha sambal pecel Madiun merk "Jeruk Purut" yang melegenda itu. Kasiyem hanya tamat sekolah kelas III SD. (JIBI/Solopos/Repro Aries Susanto)

    Perempuan perkasa Madiun menyimpan segudang kisah inspiratif. Inilah salah satunya?

    Madiunpos.com, KOTA MADIUN –Perempuan ini sama sekali bukanlah keturunan orang kaya. Ia hanyalah anak seorang buruh pabrik PT INKA Madiun. Kasiyem, begitulah nama kecilnya.

    Madiunpos.com menyempatkan berkunjung ke rumahnya di Jalan Delima 32 Kelurahan Kejuron, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jumat (23/1/2015). Di sana, puluhan pekerja menyambut dengan kisah-kisah heroik tentang perjalanan panjang usaha yang dirintis bosnya itu.

    “Saya sudah 25-an tahun kerja di sini. Lha wong anak-anak saya sampai sudah menikah semua,” ujar Misirah, 72, salah satu pekerja.

    Ya, Kasiyem adalah pendiri usaha sambal pecel Madiun yang cukup ternama. Ia adalah anak yang dilahirkan dengan tempaan. Perempuan ini bahkan putus sekolah sejak kelas III SD karena orang tuanya dengan beban 12 anak tak mampu lagi membiayai sekolah. Sejak itulah, ia akhirnya menghabiskan waktunya lebih banyak berjualan mangga dan jambu kluthuk di pasar bersama kakeknya.

    Menginjak remaja, dewasa, dan akhirnya menikah, naluri berjualan Kasiyem tak padam. Ia tetap mencoba berjualan apa saja, mulai jualan aneka jajajan gorengan, es dawet, dan lain-lain, meski semuanya akhirnya gulung tikar.

    Menyerahkah perempuan ini? Tidak! Ia yakin, Tuhan sedang menyiapkan rencana besar atas takdir hidupnya.
    Di sekitar rumahnya perempuan ini akhirnya berjualan nasi pecel. Tak ada yang menyangka, inilah cikal bakal kesuksesan Kasiyem.

    Nasi pecelnya rupanya digemari lidah banyak pembeli. Pagi hari buka pukul 06.00 WIB, tak sampai pukul 08.00 WIB, warung nasi pecel yang ia gelar di belakang kantor cabang PT Pegadaian, Kota Madiun, itu sudah habis.

    Awal 1971, perempuan ini mencoba memproduksi sambal pecel khas Madiun. Untuk menembus pasar, sambal pecel itu ia bungkus kecil-kecil seukuran 2,5 ons. Satu persatu, pelanggan mulai ketagihan sambel pecelnya.

    Lama kelamaan, sambel pecal racikan tangannya menyebar ke seantero Madiun. Bahkan, juga terdengar ke Solo, Jogja dan sekitarnya. Belakangan, juga ke mancanegara karena banyak pekerja maupun mahasiswa Indonesia yang membawa oleh-oleh sambal Madiun ke luar negeri. Setiap hari, tak kurang dua kuintal sambal pecel yang mampu diproduksi hingga sekarang.

    Sekitar tiga tahun lalu, Kasiyem telah pulang menghadap Sang Pencipta. Namun, namanya tetap dikenang sebagai seorang perempuan perkasa yang sukses, meski SD saja tak tamat.

     

    KLIK dan LIKE di sini untuk update informasi Madiun Raya.



    Editor : Aries Susanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.