PEREMPUAN PERKASA MADIUN : Wow, Nenek-Nenek Ini Pernah Digaji Rp2.000/ Hari Demi Sambal Pecel

PEREMPUAN PERKASA MADIUN : Wow, Nenek-Nenek Ini Pernah Digaji Rp2.000/ Hari Demi Sambal Pecel Inilah nenek-nenek yang menjadi aktor di baliik mendunianya sambal pecel Madiun. (JIBI/Solopos /Aries Susanto)

    Perempuan perkasa di Kota Madiun bukanlah cerita tentang orang-orang muda dan berpendidikan tinggi. Mereka adalah nenek-nenek yang bekerja sebagai penumbuk kacang tanah setiap hari.

    Madiunpos.com, KOTA MADIUN –Para nenek berusia 70-an tahun itu bekerja selama 6-8 jam dalam sehari untuk menumbuk kacang tanah, salah satu bahan dasar membuat sambal pecel milik Ny Kasiyem. Gaji mereka pun tak banyak, bahkan pernah hanya mendapatkan Rp2.000/ hari untuk sebuah pekerjaan yang cukup berat itu. Meski demikian, para nenek itu tetap bersyukur.

    “Dulu, saya bahkan pernah hanya mendapatkan gaji Rp2.000/ hari. Tapi, uang Rp2.000 saat itu ya sudah bisa buat makan sehari,” papar Mbah Misirah, 75, saat berbincang dengan Madiunpos.com di kediaman Ny Kasiyem Jl Jalan Delima 32 Kelurahan Kejuron, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jumat (23/1/2015).

    Mbah Misirah bersama kelima rekannya bertugas sebagai penumbuk kacang tanah. Selama 6-8 jam, mereka bisa menumbuk 12 kg kacang. Caranya, setiap 2 kg kacang yang sudah selesai oven dimasukkan ke dalam lumpang. Lalu, kacang itu ditumbuk sekitar 1 jam sampai halus dengan memakai penumbuk berbahan kayu lamtoro jowo.

    “Ya, kalau setengah hari, bisa mendapatkan 12 kg kacang tumbukan per orang,” sahut Suparmi, rekan Mbah Misirah.
    Dengan pekerjaan itu, mereka mendapatkan gaji Rp35.000/ hari. Gaji tersebut terhitung lepas, alias membawa makanan sendiri. “Kalau untuk kami-kami, gaji itu sudah lumayan buat makan sehari-hari cukup,” kata Suparmi.

    Menurut pengakuan Mbah Misirah, gaji yang diterimanya terus naik saban tahun. Ia mengaku masih ingat ketika awal kali bekerja di sekitar 1980-an, gaji yang ia terima bersama rekan-rekannya hanya Rp2.000/ hari. “Tapi itu gaji zaman dahulu. Kalau sekarang ya, mungkin sekitar Rp35.000,” tambahnya.

    Sebagaimana diketahui, para pekerja utama pembuat sambal pecel Jeruk Purut Madiun yang melegenda itu adalah nenek-nenek berusia renta. Alasannya, generasi muda sudah tak ada yang tertarik untuk bekerja sebagai pembuat sambal pecel.



    Editor : Aries Susanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.