Kategori: News

PERGAULAN BEBAS : Perempuan dan Anak Selalu Menjadi Korban Kejahatan Pertama

Pergaulan bebas selalu menempatkan anak-anak dan perempuan menjadi korban pertama.

Madiunpos.com, KOTA MADIUN –Badan Pemberdayaan Masyarakat Keluarga Dan Ketahanan Pangan (BPMKKP) Kota Madiun mencatat, dampak pergaulan bebas yang terjadi di Kota Madiun sama seperti kota atau daerah lainnya. Anak-anak dan perempuan menjadi korban pertama baik kekerasan fisik atau psikis.

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan PKK BPMKKP Kota Madiun, Sumini, mengatakan perempuan dan anak sangat rentan menjadi korban eksploitasi pergaulan bebas. Sebab, anak dan perempuan memiliki banyak potensi dalam kelemahannya.

“Paling banyak anak-anak dan perempuan itu korban kekerasan seksual. Setelah itu, baru kekerasan psikis dan penelantaran,” ujarnya saat ditemui Madiunpos.com di ruang kerjanya, Rabu (28/1/2015).

Angka kekerasan seksual yang menimpa anak-anak dan perempuan, kata Sumini, paling banyak disebabkan oleh rekan sekolahnya. Rekan sekolah ini bisa diartikan pacar di sekolah atau pacar akibat pergaulan di luar rumah.

“Biasanya pacaran, lalu berujung pencabulan dan persetubuhan. Padahal, mereka masih anak-anak di bawah umur,” terangnya.

Dalam hal inilah, perempuan sekaligus anak-anak itu sudah terancam kehilangan masa depannya. Andai pacarnya akhirnya bersedia menikahi, hal itu bukanlah solusi karena persoalan bukan lantas selesai ketika anak-anak itu dinikahkan.

“Secara adat atau agama mungkin bisa mengurangi rasa malu atau jelas posisi ayahnya. Tapi, ketika masih anak-anak lantas dinikahkan, justru akan menimbulkan kekerasan selanjutnya. Perempuan ini akan rawan ditelantarkan karena usia pernikahan mereka belum matang,” paparnya.

Kasus nomor urut berikutnya yang menimpa anak anak damn perempuan ialah kekerasan psikis. Dalam hal ini, banyak anak-anak dan perempuan menjadi korban penelantaran ayah atau suami. Kepala keluarga tersebut biasanya kabur begitu saja atau terlibat perceraian hingga merugikan anak dan istrinya.

“Kasus penelantaran ini mungkin si korban tak mengalami kekerasan secara fisik, misalnya dipukul atau ditempeleng, namun sebenarnya ia mengalami kekerasan psikis karena hidupnya berantakan,” paparnya.

Aries Susanto

Dipublikasikan oleh
Aries Susanto

Berita Terkini

Integrasikan Pengalaman Pelanggan dan Karyawan, PT Pegadaian Raih Indonesia Best CX-EX Strategy Award 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali meraih penghargaan bergengsi “Indonesia Best CX-EX Strategy Award 2025”. Penghargaan… Read More

17 jam ago

Rayakan HUT ke-2, Norma Aesthetic Clinic Madiun Tawarkan Diskon hingga 90 Persen

Madiunpos.com, MADIUN – Norma Aesthetic Clinic Madiun (NACM) merayakan hari jadinya yang ke-2 dengan menggelar… Read More

4 hari ago

Perkuat Integritas dan Inovasi Hukum, Divisi Legal PT Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia’s In-House Counsel Awards 2025

Madiunpos.com, NUSA DUA-PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di bidang tata kelola dan hukum, dengan… Read More

6 hari ago

Pegadaian Luncurkan Super Apps Tring!, Integrasikan Ekosistem Emas dan Keuangan Digital

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menandai babak baru transformasi digitalnya dengan meluncurkan super apps terbaru,… Read More

7 hari ago

Juara Microsoft Excel World Championship Indonesia, Tim Pegadaian Siap Berlaga di E-Sport Edutainment Dunia

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menorehkan prestasi gemilang dengan menyabet seluruh gelar juara di Microsoft… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Serahkan Hibah Sistem Teknologi Daur Ulang Air Hujan dan Air Wudu untuk Masjid Salman ITB

Madiunpos.com, BANDUNG — Komitmen Pegadaian terhadap lingkungan berkelanjutan di lingkungan kampus dan tempat ibadah semakin… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.